Di Tengah Pandemi Covid-19, Anthi Manfaatkan Usaha Kuliner Rumahan Jadi Peluang Bisnis Menguntungkan
Anthi Wijaya seorang karyawan yang akhirnya kini memutuskan untuk menjadi Owner Cemal Cemil, usaha kuliner rumahan yang Ia rintis bersama dengan suami
Penulis: Karsiani Putri | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Pandemi virus Corona atau Covid-19 sejak beberapa waktu lalu ini memanglah memberikan banyak dampak mulai dari kesehatan sendiri hingga perekonomian masyarakat.
Telah sering terdengar adanya cerita mengenai kenalan hingga kerabat yang menuturkan bahwa dirinya dirumahkan, kerja hanya beberapa hari ataupun telah di PHK.
Namun, meskipun sedang berada di posisi paling tersulit pun, tak sedikit juga beberapa orang yang mulai banting setir dengan melirik peluang usaha baru lainnya.
Tentunya untuk dapat mencoba hingga bertahan dalam bisnis barunya tersebut, sangat dibutuhkan keberanian serta ketekunan yang luar biasa besarnya.
• Puluhan Anggota Polsek Kawasan Pelabuhan Benoa di Rapid Test Covid-19
• Agustus, Pariwisata Bali Diharapkan Sudah Buka Kembali dengan Konsep New Normal
• Curiga Iparnya Disantet, Ismail Bacok Nyoman Rika di Denpasar
Hal inilah yang dilakukan oleh Anthi Wijaya seorang karyawan yang akhirnya kini memutuskan untuk menjadi Owner Cemal Cemil, usaha kuliner rumahan yang Ia rintis bersama dengan suaminya.
Sejak akhir April 2020, Ia dan suaminya, Putu Joka Andika mencoba untuk memulai usaha Cemal Cemil tersebut.
Anthi Wijaya menuturkan bahwa berawal dari kesukaan mereka terhadap cokelat, mereka pun mencoba mencari menu kuliner cemilan yang simple dan lezat.
"Isenglah kita buka YouTube untuk nyari cemilan yang enak dan gampang dibuat. Terus ketemulah resep Truffles yang bahannya simple karena cuma dibuat dari dua bahan yang sederhana," tutur Anthi pada Tribun Bali.
Bahan yang Ia maksudkan tadi yakni whipped cream dan cokelat balok atau batangan yang dimana nantinya whipped cream dihangatkan dan dicampurkan bersama dengan potongan cokelat batangan.
Setelah menjadi satu, kemudian adonan tersebut didinginkan di kulkas dan nantinya dibentuk menjadi bentuk bulat.
Ketika telah menjadi adonan berbentuk bulat, kemudian nantinya choco truffle tersebut dibaluri topping dark choco.
"Awalnya saya gak ada niatan untuk jualan. Saya iseng bawa 4 testing ke kantor dan ternyata itu hari terakhir Saya kerja karena Saya juga belum tahu bahwa hari itu akan dirumahkan. Tester tadi langsung habis dan ternyata emang beneran enak," ungkap perempuan yang juga anggota dari Komunitas Malu Dong ini.
Dark Choco Truffle ini sendiri memiliki tekstur yang mousse dan kaya akan rasa cokelat.
Tapi kini, selain varian tersebut, Anthi juga berkreasi dengan menggunakan dry coconut sebagai toppingnya.
Hal ini sendiri juga karena ada beberapa kenalannya yang mengaku kaget dengan rasa dari topping dark choco ini mengingat rasa dark choco sendiri awalnya agak pahit, namun lama kelamaan akan berubah menjadi manis.
Akhirnya, Anthi pun mencoba dengan mengganti topping ke dry coconut dan Ia pun tak menyangka bahwa rasa ini juga sangat disukai.
Menurutnya, rasa dari Coconut Choco Truffle ini memiliki cita rasa yang tentunya mousse dan dibalut dengan rasa gurih dari parutan kelapa yang telah dikeringkan.
Kemudian, Ia dan suaminya pun mencoba untuk membuat packaging indah dan tanpa menggunakan bahan plastik mengingat dirinya dan suami yang terus menggalakkan mengenai pengurangan penggunakan barang berbahan plastik.
Akhirnya setelah packaging terbentuk, Anthi dan Suami pun mulai menjajakan menunya tersebut melalui sosial media seperti Facebook, WhatsAps dan Instagram.
Dalam satu boxnya, customer dapat menikmati 4 hingga 5 buah dari menu Cemal Cemil yang diinginkannya.
Di Cemal Cemil sendiri, Anthi dan suaminya menghadirkan kurang lebih lima menu, mulai dari Dark Choco Truffle, Coconut Choco Truffle, Martabak Mini, Vanila Fla Gabin, dan Milk Choco Chewy.
Menurut Anthi, setiap boxnya Ia membandrol harga sebesar Rp 10 ribu dan banyak juga customernya yang request untuk memesan satu paket yang berisikan lima macam menu dari Cemal Cemil.
"Paling banyak Saya pernah dapat pesanan sampai 40 box dalam satu harinya. Saya sendiri target dalam seharinya bisa terjual sampai 20 box dan jujur Saya gak mau maruk. Kalau gak dapet, ya gak apa-apa dan kalau memang dapat, ya disyukuri," jelasnya.
"Menurut Saya sampai dengan saat ini, ini peluang bisnis yang amat sangat bagus. Kalau tiba-tiba Saya dipanggil lagi ke kantor, sepertinya Saya akan lebih memilih ini. Astungkara jalannya bisa bagus terus," terangnya. (*).