Baru Satu Hari Dikubur, Made Karma Temukan Sebuah Kuburan di Setra Panji Buleleng Terbongkar
Sebuah kuburan di Setra Desa Panji, pada Rabu (27/5/2020) sore, diduga dibongkar oleh seorang oknum. Kasus ini sontak membuat warga sekitar geger.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Sebuah kuburan di Setra Desa Panji, pada Rabu (27/5/2020) sore, diduga dibongkar oleh seorang oknum.
Kasus ini sontak membuat warga sekitar geger.
Polisi pun hingga saat ini masih melakukan penyelidikan, untuk mengungkap pelaku dari aksi pembongkaran kuburan tersebut.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun di kepolisian, kuburan yang dibongkar adalah tempat bersemayamnya almarhum Dita Asrini (11).
Bocah kelas 5 SD asal Banjar Abasan, Desa Panji Anom itu meninggal akibat terjatuh saat mengendarai sepeda gayung pada Minggu (24/5/2020) lalu.
• Ditengah Pandemi Virus Corona, Puluhan Bule Pesta Miras dan Bikin Gaduh di Vila Pererenan Badung
• Penggaraman Hancur Diterjang Ombak, Suwirta Berupaya Akan Bantu Petani Garam di Karangdadi
• Terbukti Korupsi Uang Nasabah dan Dihukum 3 Tahun Penjara, Mantan Ketua LPD Gerokgak Belum Bersikap
Terbongkarnya kuburan milik bocah malang itu, pertama kali diketahui oleh Made Karma (45).
Saat itu, pria asal Banjar Dinas Mekarsari, Desa Panji ini tengah mencari barang rongsokan di sekitar Setra Desa Panji.
Namun tiba-tiba ia melihat adanya satu kuburan dalam kondisi terbongkar.
Temuannya ini baru dilaporkan oleh Made Karma ke keluarga almarhum pada Kamis (28/5/2020).
Kapolsek Sukasada, Kompol I Nyoman Landung mengatakan, jenazah almarhum Dita Asrini dikubur oleh keluarganya di Setra Desa Pannji pada Selasa (26/5/2020) lalu.
Baru satu hari dikubur, makamnya tiba-tiba dibongkar oleh seorang oknum.
• Cok Ace: Ketika Pasien Positif Covid-19 Sudah Lebih Banyak yang Sembuh, Saat itulah Bali Akan Dibuka
• Alokasi Belanja Rp 57 Miliar, KPK Minta Pemkab Buleleng Tak Ragu Ambil Kebijakan Penanganan Covid-19
• Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Jawa Timur Jadi Perhatian Khusus Presiden Jokowi
Di mana, saat ditemukan, kondisi kuburan sudah dalam keadaan berlubang.
Polisi bahkan menemukan satu barang bukti berupa cangkul, yang ada di sebelah setra Desa Panji, yang diduga kuat digunakan oleh seorang oknum untuk membongkar kuburan milik almarhum Dita.
"Kuburannya ditemukan dalam keadaan berlubang, cukup dalam. Kemudian kuburan itu digali lagi oleh keluarganya untuk memastikan peti jenazahnya. Saat dicek, petinya masih utuh. Tidak ada barang-barang yang hilang. Kami menduga kuburan ini dibongkar oleh seorang oknum, namun kami belum tau motifnya apa, karena kami menemukan sebuah cangkul di dekat Setra tersebut," jelas Kompol Landung.
Kompol Landung pun menjelaskan, almarhum Dita meninggal akibat terjatuh saat mengendarai sepeda gayung di sekitar rumahnya, pada Minggu (24/5/2020) lalu, hingga membuat bocah malang itu mengalami cidera kepala berat (CKB).
Sehingga kasusnya tidak dilaporkan ke pihak kepolisian.
• Wali Kota Denpasar Tinjau PKM di Pos Sesetan
• Jokowi: Tren Pariwisata Akan Berubah Karena Pandemi Covid-19, Prioritaskan Wisatawan Domestik
Saat ini saksi yang dimintai keterangan oleh aparat kepolisian sektor Sukasada ialah Made Karma selaku orang yang pertama kali menemukan kuburan itu terbongkar, Made Nosen selaku ayah dari almarhum Dita, serta orang-orang yang mengikuti prosesi upacara penguburan pada Kamis (28/5/2020) lalu.
Landung menyebut, bila saja tersangka dari kasus pembongkaran kuburan ini berhasil tertangkap, maka pasal yang disangkakan ialah 363 atau 363 tentang pencurian.
"Kami akan cari tau dulu motifnya. Kalau memang ada barang yang dicuri bisa Pasal 362 atau 363. Bisa juga Tipiring, karena sudah membuat masyarakat resah di tengah pandemi Covid-19 ini,"terangnya.
Sementara Bendesa Adat Panji, Gusti Ketut Susila mengatakan, pasca menerima laporan, pihak keluarga sudah melakukan pengecekan terhadap kuburan milik almarhum Dita.
Mayatnya sebut Susila masih tetap utuh.
Demikian dengan barang-barang yang dikuburkan berupa baju, boneka dan sejumlah benda-benda kesayangan milik almarhum tidak ada yang hilang.
Dengan adanya kejadian ini, pihak keluarga berencana akan menggelar upacara ngulapin.
"Tidak ada barang yang hilang. Semua barang dan mayatnya utuh. Sebelumnya tidak pernah ada kejadian pembongkaran kuburan seperti ini. Mungkin oknum yang membongkar ini mau mencari bekel jinah (uang) yang dikubur. Sekarang liangnya sudah ditutup kembali oleh pihak keluarga," tutupnya. (*)