Disebut Pembunuh Senyap karena Muncul Tanpa Gejala, Bagaimana Cara Mengetahui Alami Hipertensi?

Penderita hipertensi bisa memiliki tekanan darah tinggi selama bertahun-tahun tanpa merasakan gejala apa pun.

Gambar oleh Steve Buissinne dari Pixabay
Foto ilustrasi hipertensi 

TRIBUN-BALI.COM - Penderita hipertensi bisa memiliki tekanan darah tinggi selama bertahun-tahun tanpa merasakan gejala apa pun.

Seperti dilansir Web MD, sepertiga penderita hipertensi tidak menyadari dirinya memiliki tekanan darah tinggi.

Menurut Mayo Clinic, di beberapa kasus hipertensi, gejala penyakit baru muncul ketika sudah ada tanda kerusakan pembuluh darah.

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol ini bisa menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti serangan jantung, stroke, dan penyakit ginjal.

Seseorang dikatakan mengalami hipertensi saat hasil pembacaan tekanan darahnya berada di atas ambang batas tensi normal 120/80 mm Hg.

7 Bahan Masker Organik untuk Menghilangkan Bekas Jerawat, Ada Masker Lidah Buaya dan Masker Telur

Dwi Sasono Jadi Tersangka Penyalahgunaan Narkoba, Saya Bukan Penipu, Bukan Kriminal, Saya Korban

Lion Air Wajibkan Penumpang Tiba di Bandara 4 Jam Sebelum Jadwal Keberangkatan

Berikut indikator hasil pengukuran tekanan darah menurut American Heart Association (AHA): Tensi potensial hipertensi: sistolik antara 120-129 mm Hg dan diastolik kurang dari 80 mm Hg Tensi hipertensi stadium

1: sistolik antara 130-139 mm Hg dan diastolik 80-89 mm Hg Tensi hipertensi stadium

2: lebih dari atau sama dengan 140/90 mm Hg

Tensi darurat hipertensi: lebih dari 180/120 mm Hg

Untuk memastikan kondisi hipertensi, ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan rutin dan berkonsultasi pada dokter.

Terlebih jika ada keluarga dengan riwayat tekanan darah tinggi.

AHA menyebut tanda atau gejala hipertensi tak selalu sakit kepala, mimisan, gelisah, berkeringat, dan susah tidur.

Faktanya, tekanan darah tinggi sebagian besar adalah "silent killer" atau pembunuh senyap karena penyakit muncul tanpa gejala.

Di banyak kasus hipertensi, tekanan darah tinggi tidak menyebabkan sakit kepala atau mimisan, kecuali pada kondisi darurat hipertensi atau tensi sangat tinggi.

Jika Anda mendapati tensi sangat tinggi serta merasa sakit kepala, mimisan, dan tidak enak badan, tunggu selama lima menit dan cek tensi sekali lagi.

Ini 4 Penyebab Umum Timbulnya Demam Pada Anak, Begini Cara Menurunkan Demam Anak

Update Covid-19 di Bali Hari Ini 1 Juni 2020, Pasien Meninggal Dunia Bertambah Jadi 5 Orang

WIKI BALI - Soft Launching Album Perdana Generasi Muda Bali Berjudul Album Dewi Laksmi

Apabila hasil pembacaan alat tensimeter masih menunjukkan angka 180/120 mm Hg atau lebih tinggi, segera cari bantuan medis. 

Hipertensi terkadang disertai gejala lainnya.

Namun, tanda-tanda ini tidak selalu disebabkan hipertensi, di antaranya:

Muncul bintik-bintik darah di mata

Bintik-bintik darah di mata atau perdarahan subconjunctival jamak dialami penderita diabetes dan tekanan darah tinggi.

Sejumlah dokter mata biasanya mendeteksi kondisi ini akibat kerusakan saraf optik karena tekanan darah tinggi yang tidak dikendalikan.

Wajah memerah

Wajah bisa memerah saat pembuluh darah di wajah membesar.

Kondisi ini bisa terjadi karena paparan sinar matahari, cuaca dingin, makanan pedas, angin, minuman panas, atau alergi produk perawatan wajah.

Wajah juga bisa memerah karena emosi, paparan air panas, konsumsi alkohol, maupun olahraga. Kondisi tersebut bisa menyebabkan tekanan darah naik sementara.

Aksi Demonstrasi di Washington,Donald Trump Dilarikan ke Bunker Saat Massa Berkumpul di Gedung Putih

Berpenduduk 97 Juta Jiwa, Bagaimana Vietnam Sukses Catatkan Nol Kasus Kematian Akibat Covid-19?

Pusing

Pusing bisa jadi efek samping obat tekanan darah, bukan disebabkan tekanan darah tinggi.

Namun, pusing tidak boleh diabaikan.

Terlebih jika serangan terjadi tiba-tiba, sampai kehilangan keseimbangan, kehilangan koordinasi tubuh, dan susah berjalan.

Kondisi tersebut bisa jadi tanda awal stroke. Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama stroke.

Jika Anda mengalami tanda gejala hipertensi di atas, baiknya segera berkonsultasi ke dokter.

Cek tensi secara rutin dan buat perubahan penting untuk melindungi kesehatan Anda. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanda Gejala Hipertensi, Tak Selalu Sakit Kepala"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved