Citizen Journalism
Hobi Jadi Bisnis, Dari Pandemi Menuju Adaptasi
pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) muncul begitu tiba-tiba dan menghantam keberlangsungan seluruh sektor kehidupan masyarakat
Ayu dihadapkan pada dua pilihan, yakni menjadi pengangguran atau tetap mencari lowongan pekerjaan.
Ia memilih tetap mencari lowongan pekerjaan yang ia inginkan kala itu.
“Aku tetap mencari kerja walaupun Covid seperti ini, sesuai keinginan awal, aku ingin sekali bekerja di ruang lingkup start up atau hospitality gitu,” tegas Ayu dengan wajah semangat.
Berbagai cara telah dilakukannya, seperti mencari informasi lowongan pekerjaan mulai bertanya kepada orang terdekat hingga mencari informasi secara daring.
“Jadi mau tidak mau harus rajin-rajin lihat loker (lowongan kerja -red), dari yang bertanya lewat chat sama kakak tingkat, teman, keluarga, dan berjam-jam buka laptop demi mendapatkan info lowongan kerja,” tambahnya.
“Bahkan ya, kaya aku dari bulan Maret sudah mulai apply, ada beberapa perusahaan yang meng-iya-kan buat interview via video call terus ada juga yang perekrutan dipegang dulu, jadi harus bisa bersabar banget nunggunya,” lanjutnya seraya mengelus dada.
Nasib sama dihadapi oleh Nanda Yulianita. Nanda yang merupakan seorang penyiar salah satu radio swasta di Bali ini pun merasakan dampak yang signifikan selama pandemi.
Nanda yang sudah sekitar dua tahun menjadi penyiar radio itu harus menerima ketika waktu siarannya dikurangi sejak bulan Mei ini.
“Semenjak Corona ini, jam siaran tiap penyiar mulai di bagi, jadi yang biasanya seminggu 7 kali cuma 2 kali aja,” tuturnya dengan mata yang sayu.
Secara tidak langsung ini mempengaruhi jumlah pemasukannya yang mulai ikut menurun pada bulan Mei, sedangkan disisi lain Nanda punya beberapa cicilan yang harus dibayar tiap bulannya.
“Ya sebenarnya jam siaran berkurang karena jumlah pengiklan di radio tempat kerja juga mulai sepi, makanya jam siaran ikut berkurang dan mau tidak mau gaji bulan ini harus ikut berkurang juga. Ditambah sekarang punya cicilan tiap bulan yang memang dibayar dari gaji siaran, ya kalo dihitung gaji bersih jadi sedikit,” ungkapnya sambil menghela nafas.
Mulai Menemukan Peluang Saat Terhimpit
Saban hari, sembari menunggu kepastian nasib lamarannya, Ayu hanya terus berdoa, berharap jika pandemi ini segera berakhir, ia akan segera memperoleh pekerjaan dengan gaji tetap setiap bulannya.
Bosan dengan mengisi waktu luangnya mencari lamaran, Ayu pun mulai mengisi kejenuhannya dengan melakukan kegiatan produktif.
“Ya, kalau di rumah bantu ibu masak setiap hari, selain itu aku juga suka main alat musik seperti keyboard, jadinya sekalian refreshing agar tidak stres di rumah aja,” ucapnya.