Mengapa Mudah Sakit Kepala Saat Terpapar Matahari? Begini Penjelasannya
Dokter Spesialis Saraf RS Eka Hospital Cibubur, Yonathan Andrian menjelaskan, sakit kepala bisa terjadi karena organ di dalam kepala
TRIBUN-BALI.COM - Bila terlalu lama berada di bawah paparan sinar matahari membuat sebagian orang mudah mengalami sakit kepala.
Apalagi jika aktivitas luar ruangan yang kita lakukan terhitung berat.
Lalu, mengapa sakit kepala mudah muncul pada kondisi tersebut?
Dokter Spesialis Saraf RS Eka Hospital Cibubur, Yonathan Andrian menjelaskan, sakit kepala bisa terjadi karena organ di dalam kepala atau di sekitarnya terkena dampak dari matahari.
• Keamanan AS Tak Stabil Pasca Tewasnya George Floyd, Susilo Bambang Yudhoyono: Are You Ok Amerika?
• Permintaan Menurun Akibat Industri Pariwisata Terhenti, Mei 2020 Bali Mengalami Deflasi 0,11 Persen
• Ikut Perangi Pandemi Covid-19, KPU Denpasar Bagikan Paket Sembako Kepada Masyarakat Terdampak
Salah satunya karena, di dalam kepala juga terdapat pembuluh darah yang sensitif.
Dalam kasus sakit kepala karena terpapar matahari, pembuluh darah mengalami dilatasi atau pelebaran.
Fase ini terkadang disertai respons tubuh berupa sakit kepala.
"Jadi itu adalah respons normal," kata Yonathan dalam sesi webinar, Rabu (3/6/2020).
Kemudian, sakit kepala seperti apa yang perlu diwaspadai?
Menurut Yonathan, ada dua tanda yang perlu kita waspadai, yakni jika sakit kepala terlalu hebat, atau jika terlalu sering dan terjadi berkepanjangan.
Apalagi, jika mereka juga kerap melakukan olahraga di luar ruangan.
Tidak menutup kemungkinan, sakit kepala yang terjadi juga disebabkan oleh olahraga dan aktivitas fisik yang terlalu berat, atau kombinasi olahraga dan paparan sinar matahari.
"Itu menjadi salah satu tanda bagi tubuh kita untuk memberi tahu bahwa sudah terlalu panas atau porsi olahraga sudah terlalu banyak," ungkap dia.
Jika kita mengalami hal tersebut, segeralah cari tempat teduh untuk beristirahat selama 5-10 menit, hingga keadaan membaik atau tubuh menjadi agak dingin dan tenang.
• Masukan Pelatih Bali United Teco Sebelum Liga 1 Kembali Bergulir
• 9 Buah untuk Menurunkan Darah Tinggi, Ada Pisang dan Semangka hingga Delima
• Dua Hari Lagi ASN Badung Mulai Bekerja dengan Tatanan New Normal
Meski begitu, sakit kepala tersebut juga bisa saja disebabkan oleh faktor lainnya.
Misalnya, perut kosong, dehidrasi atau kurang tidur di malam hari sebelumnya.
"Tapi balik ke faktor masing-masing. Meskipun sudah makan, minum, tidur cukup kalau sudah terlalu panas atau olahraga terlalu berat bisa saja tetap sakit kepala," kata Yonathan.
"Hanya saja, kalau enggak makan, lupa minum atau sedang berpuasa mungkin akan lebih cepat sakit kepala daripada makan atau minum sebelumnya," cetusnya.(*)