Bali United T
Tanggapan Pemain Bali United Spaso Soal Liga 1 Kembali Bergulir September 2020
Pemain Bali United Ilija Spasojevic mengaku senang soal rencana Liga 1 Indonesia akan kembali bergulir
Penulis: Marianus Seran | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Marianus Seran
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Liga 1 Indonesia 2020 rencana kembali digelar bulan September atau Oktober 2020 mendatang.
Hal ini disampaikan Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi usai rapat virtual PSSI, PT LIB dan klub Liga 1 dan 2, Selasa (2/6/2020) kemarin.
Kompetisi akan kembali digelar dengan menjalankan protokol kesehatan penanganan Covid-19.
Informasi yang dihimpun Tribun Bali, Liga 1 akan digelar dengan format berbeda dari kompetisi sebelumnya.
• Pelatih Bali United Teco Ungkap Kondisi Kebugaran Pemain Pasca Lebaran 2020
• PSSI Siapkan Protokol Kesehatan, Bali United Tunggu Keputusan Resmi Soal Kelanjutan Liga 1
Semua peserta akan dikonsentrasikan bermain di Pulau Jawa.
Kabarnya, klub akan mendapat subsidi Rp 800 juta, dengan regulasi Liga 1 Indonesia 2020 tanpa degradasi, Liga 1 Indonesia 2021 diikuti 20 tim (dua tim promosi dari Liga 2), dan saat ini PSSI telah menyiapkan protokol kesehatan.
Menanggapi hal itu, pemain Bali United Ilija Spasojevic mengaku senang.
• Pelatih Bali United Teco: Liga 1 Indonesia Bisa Contoh Protokol Kesehatan yang DIterapkan Bundesliga
• Pemain Bali United Agus Nova Mengisi Waktu Luang Selama di Rumah dengan Main PUBG Bareng Tetangga
"Senang dengar kabar bahwa sepak bola akan kembali bergulir," kata pemain Bali United Ilija Spasojevic kepada Tribun Bali, Rabu (3/6/2020).
Pemain Bali United Ilija Spasojevic mengatakan telah mendengar protokol kesehatan Liga 1 yang akan semakin ketat di tengah Covid-19.
"Saya juga dengar protokol kesehatan akan jadi sangat ketat," tegas pemain Bali United Ilija Spasojevic.
Pemain Bali United rencana awalnya akan kembali berlatih 1 Juni 2020, namun pelatih Bali United Teco menyatakan masih menunggu keputusan pemerintah, dan PSSI kapan akan kembali berlatih dan bertanding di tengah pandemi Covid-19.
(*)