Diguyur Hujan Lebat dan Angin Kencang, Sejumlah Bangunan di Badung Rusak
Cuaca ekstrim berupa hujan lebat dengan angin kencang yang terjadi, Rabu (3/6/2020) malam mengakibatkan sejumlah bangunan rusak
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Cuaca ekstrim berupa hujan lebat dengan angin kencang yang terjadi, Rabu (3/6/2020) malam mengakibatkan sejumlah bangunan rusak di wilayah Kabupaten Badung, Bali.
Bahkan Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) kabupaten Badung mencatat ada sebanyak tiga laporan bangunan yang rusak akibat cuaca ekstrem tersebut.
Tiga bangunan tersebut yakni penyengker pelinggih di Beji Pura Dalem Salunding, senderan tempat permandian di Pura Beji Langon dan tembok kantor KPU Badung.
Kepala Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, Bagus Nyoman Wiranata membenarkan kejadian tersebut.
• Dituding Selalu Ribut & Turut Campur Urusan Orang Lain, Nikita Mirzani Tak Merasa
• Terdampak Covid-19, 95 Koperasi di Karangasem Telah Menerima BSU
• BREAKING NEWS-Kasus Narkoba di Bali Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Paling Banyak di Denpasar
Pihaknya mengatakan, adanya cuaca ekstrem dengan hujan lebat serta angin kencang yang mengguyur Badung mengakibatkan beberapa bangunan rusak.
“Iya, dari laporan ada beberapa bangunan yang rusak akibat hujan lebat dan angin kencang,” katanya saat dikonfirmasi kamis (4/6/2020).
Pihaknya mengatakan, bangunan yang rusak seperti penyengker pelinggih di Beji Pura Dalem Salunding, Banjar Tambak Sari, Kapal, Mengwi, Badung rusak lantaran tertimpa tebing batu paras yang longsor.
Bahkan tembok penyengker yang lebarnya 4 meter dengan tinggi 1 meter itu juga mengalami kerusakan.
“Di Bajar Tambak, terjadi tebing paras longsor. Sehingga menimpa Tembok Penyengker dan Asagan Pura Beji,” bebernya
Adanya kejadian tersebut pun TRC PB BPBD Badung meluncur ke lokasi kejadian/bencana Tebing Longsor untuk melakukan assestment dan Kaji Cepat ke TKP.
“Untuk kejadian ini tergolong sedang, dan kami lakukan atensi, pembersihan selama 20 menit,” katanya.
Disisi lain, BPBD Badung juga mendapat laporan bahwa di wilayah Banjar Langon, Desa kapal, Mengwi juga terjadi ambruknya senderan tempat permandian di Pura Beji Langon.
Bahkan sederan ini panjangnya 10 meter dengan tinggi 2 meter.
“Adanya hujan lebat ini kami juga mendapat laporan senderan permandian jebol. Bahkan menurut pendataan jebol bangunan ini sudah terjadi pada selasa (2/6/2020) lalu,” katanya.
Pihaknya pun mengaku BPBD langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pendataan.
Hanya saja pihaknya belum memprediksi berapa jumlah kerugian dengan ambruknya senderan tempat permandian tersebut.
Lajut dijelaskan, tidak hanya di wilayah Pura, bencana dengan tembok roboh juga terjadi di kantor KPU kabupaten Badung.
Dari hasil pendataan diperkirakan robohnya tembok KPU tersebut sekitar pukul 03.00 Wita.
“Jadi tembok yang sebelah barat, ambuk dengan panjang 15 meter dan tinggi 3 meter,” akunya.
Tembok penyengker KPU Badung yang roboh itu pun menutupi saluran got.
Sehingga dilakukan pembersihan agar tidak terjadi luapan air got di areal tersebut.
“Jadi untuk tembok penyengker di Kantor KPU diperkirakan mengalami kerugian kurang lebih Rp. 50 juta,” katanya.
Meski adanya bencana alam di Badung, pihaknya bersyukur tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut.
Akan tetapi pihaknya tetap menghimbau kepada masyarakat saat adanya hujan deras dan angin kencang.
Selebihnya di Badung Utara, merupakan wilayah yang rawan terjadinya tanah longsor.
“Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada akan bencana alam yang terjadi. Selain itu juga memperhatikan aliran listrik di rumah, sehingga saat hujan tidak adanya korsleting yang menyebabkan kebakaran,” pungkasnya. (*).