Pelayanan Disdukcapil Bangli Membeludak Sejak Beberapa Hari Terakhir
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bangli, sejak beberapa hari terakhir membuka pelayanan secara utuh
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bangli, sejak beberapa hari terakhir membuka pelayanan secara utuh.
Upaya tersebut untuk mengantisipasi permintaan kepengurusan administrasi kependudukan (adminduk) yang kian meningkat sejak beberapa pekan terakhir di Bangli, Bali.
Kadisdukcapil Bangli, I Nyoman Sumantra, Kamis (4/6/2020) menyebutkan, pelayanan adminduk tertinggi adalah pada permohonan perubahan Kartu Keluarga (KK).
Tercatat sejak pekan terakhir bulan Mei, rata-rata permohonan perubahan KK mencapai 100 hingga 150 per hari.
"Selain perubahan KK, pelayanan yang juga membeludak adalah pembuatan akta kelahiran. Dimana per hari rata-rata, pelayanan mencapai 30 hingga 40 akta," ucapnya.
• BREAKING NEWS: Sembilan Warga Positif Covid-19, Lalulintas di Jalan Meduri Denpasar Dibatasi
• Dokter & Jaksa di Gianyar Positif Covid-19, Jaksa Sempat Jalani Rapid Test dengan Hasil Non Reaktif
• Sembuh, Enam Pasien PDP dan Covid-19 di Jembrana Dipulangkan
Sedangkan untuk pelayanan perekaman KTP, lanjut dia baru terjadi peningkatan permintaan pada awal bulan Juni.
Dimana dalam satu hari, rata-rata perekaman mencapai 20 orang.
"Permintaan tertinggi sempat menyentuh angka 31 orang dalam sehari," imbuhnya.
Sumantra mengatakan, sebelumnya rata-rata tertinggi permohonan hanya mencapai 20 orang per hari.
Hal ini lantaran adanya pembatasan dari pemerintah pusat, agar tidak terjadi kerumunan orang.
Namun, dengan adanya kegiatan validasi data untuk kepentingan bantuan dari pemerintah pusat, baik BLT, BST, sembako, PBSU dan sebagainya.
Dengan peningkatan tersebut, Sumantra juga mengatakan, sejak hari Selasa (2/6/2020), pelayanan kepengurusan adminduk di Disdukcapil telah kembali normal.
Hal ini lantaran kebutuhan masyarakat sudah semakin meningkat, sehingga dinilai untuk mengcover seluruh pelayanan, tidak cukup dengan sebagian pegawai.
"Rencananya jika tidak terlalu banyak kebutuhan masyarakat, kami kembali membatasi jumlah pegawai yang bertugas. Namun dengan kebijakan new normal life, sehingga pelayanan kembali seperti di awal. Begitupun dengan jam kerja, dari mulanya jam 13.00 Wita, kini sudah kembali normal," katanya.
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Sumantra juga kini menerapkan protokol kesehatan.