Pilkada Serentak di Bali
Tantang PDIP pada Pilkada Serentak di Bali, 3 Parpol Putuskan Berkoalisi Gabung Poros Golkar-NasDem
Tiga parpol akhirnya memutuskan untuk bergabung dalam koalisi yang digalang oleh Golkar-NasDem.
Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dinamika menuju Pilkada Serentak 2020 semakin dinamis saja.
Tiga parpol akhirnya memutuskan untuk bergabung dalam koalisi yang digalang oleh Golkar-NasDem.
Ketiga parpol tersebut yakni, Demokrat, Hanura, dan PSI akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan poros dua partai tersebut.
Kesepakatan tersebut terlihat dalam pertemuan kedua yang digelar di Kantor DPD Demokrat Bali, di kawasan Niti Mandala Renon, Denpasar, Jumat (5/6/2020) sore.
• Konsumsi BBM dan Elpiji di Bali Terjun Bebas Selama Pandemi Covid-19 Melanda
• Bupati Buleleng Minta Waktu Dua Minggu untuk Mempertimbangkan Pembukaan Tempat Ibadah
• Diduga Mr X Karena Sakit Ini, Polisi Kini Masih Tunggu Hasil Pemeriksaan Tim Medis
Dalam pertemuan tersebut, hadir Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, Ketua DPD Hanura Bali, Kadek 'Lolak' Arimbawa, dan Sekretaris DPW PSI Bali, Cokorda Ngurah Dwi Satria Wibawa.
Selain itu juga hadir para petinggi dari kelima parpol tersebut.
Ketua DPW NasDem Bali yang juga didapuk sebagai Juru Bicara Koalisi tersebut, Ida Bagus Oka Gunastawa mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan diantaranya, sepakat untuk membentuk koalisi bersama dalam menghadapi pilkada 2020 untuk mengusung pasangan calon kepala daerah dan koalisi di parlemen baik di DPRD Provinsi maupun di Kabupaten/Kota, bersepakat untuk membentuk tim kerja bersama untuk merumuskan hal-hal teknis menyangkut koalisi, dan bersepakat untuk segera mendeklarasikan koalisi setelah dirumuskan oleh tim kerja bersama.
"Pada hari ini saya sampaikan di rahina purnama lima partai ini menyampaikan komitmen untuk koalisi besar yang mana dalam rangka yang pertama tentu kami atas nama lima partai menyampaikan rasa keprihatinan yang dihadapi secara global, di mana pandemi ini memberikan yang satu perenungan yang dalam, bahwa kehidupan tidak boleh berhenti," katanya usai rapat tertutup selama kurang lebih dua jam tersebut.
Saat disinggung apakah ada pembagian jatah wilayah di antara parpol koalisi tersebut. Ia buru-buru membantahnya, menurutnya kelima parpol bersepakat untuk bersama untuk tidak saling ego dalam menentukan calon.
“Dalam komitmen koalisi besar ini, tidak ada pembagian jatah kepala daerah baik bupati wakil bupati maupun walikota dan wakil walikota. Kita sepakat untuk menanggalkan semua ego dalam tradisi politik yang lama," ungkapnya.
Gunastawa menjelaskan bahwa bagi kelima parpol ini, yang terpenting ialah mencari figur yang memiliki elektabilitas tinggi di masyarakat.
Pihaknya juga menegaskan bahwa kelima parpol tersebut mencari figur yang nantinya dapat menjadi figur pemimpin bagi masyarakat bukan pemimpin partai.
"Tapi inilah cara pandang baru kita berpolitik untuk mencari figur yang terbaik ketokohannya dan itu jadi tuntutan pemimpin terpilih nanti sebagai salah satu evaluasi kita jangan jadi pemimpin partai setelah terpilih tapi seharusnya setelah terpilih pemimpin menjadi miliknya rakyat," katanya.
Saat disinggung mengenai nama koalisi dan kapan pihaknya akan dilaksanakan deklarasi. Ia juga mengaku bahwa hal tersebut akan dibahas di pertemuan selanjutnya.
• Kondisi Memprihatinkan,DPRD Bali Minta Petugas Pemprov di Pelabuhan Ketapang Ditarik Usai Arus Balik
• Jika Tenant Tidak Ikuti Protokol Kesehatan New Normal, Pengelola Beachwalk Akan Berikan Sanksi
• Di Tengah Pandemi Covid-19, Badung Siap Selenggarakan Pilkada 2020 9 Desember Mendatang
Gunastawa juga mengatakan bahwa nantinya akan dilaksanakan pertemuan periodik secara bergantian antar ke lima parpol.
"Nanti secara periodik akan kita lakukan pertemuan berkala bergantian," tukasnya.(*)