Waspada, Selain Covid-19 Ada Ancaman DBD, Dalam 5 Bulan 154 Kasus di Jembrana

Dinas Kesehatan Jembrana, Minggu (7/6/2020) merilis, hingga Mei 2020 lalu, selama lima bulan, ada 154 kasus DBD di Jembrana.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Eviera Paramita Sandi
SHUTTERSTOCK
ILUSTRASI: Nyamuk Aedes Aegypti Penyebab DBD 

Langkah-langkah itu adalah melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) lewat cara 3M Plus, seperti:

Menguras

Bersihkan atau kuras air yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan dispenser, penampungan air kulkas, vas bunga, dan lain-lain secara rutin agar telur-telur dari nyamuk Aedes Aegypti menghilang.

Menutup

Tutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air yang ada di dalam rumah dan di sekitar lingkungan rumah. Tempat-tempat itu diantaranya drum, kendi, toren air, dan lain-lain.

Hal ini dilakukan untuk menutup kemungkinan nyamuk Aedes Aegypti bersarang dan bertelur di penampungan air yang ada di rumah kita.

Memanfaatkan Kembali Atau Mendaur Ulang Barang Bekas

Barang-barang bekas yang ada di gudang atau di sekitar rumah memiliki potensi yang sangat besar menjadi tempat nyamuk Aedes Aegypti untuk bersarang dan berkembang biak.

Maka dari itu manfaatkan kembali atau daur ulang barang-barang bekas yang ada di rumah sehingga tak tergeletak begitu saja.

Namun jika barang-barang tersebut sudah tak bisa dimanfaatkan atau dipakai kembali, opsi membuangnya jadi pilihan terbaik agar tak menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti di rumah.

Selain melakukan langkah 3M di atas, ada langkah Plus yang juga harus dilakukan agar pencegahan nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengue semakin berkurang ancamannya. Hal itu diantaranya:

1. Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan seperti toren air, gentong/tempayan penampung air hujan, dan lain-lain.

2. Menggunakan kelambu saat tidur.

3. Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk pada tempat penampungan air, misalnya pada bak kamar mandi.

4. Menanam tanaman pengusir nyamuk di sekitar rumah. Tanaman itu antara lain serai wangi, lemon balm, lavender, catnip, bawang putih, geranium, kemangi, peppermint, rosemary, pennyroyal, dan marigold.

5. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah, karena nyamuk sangat suka bersembunyi di tempat-tempat seperti ini.

6. Menggunakan anti nyamuk bakar, semprot, atau oles

Anda dan keluarga pun bisa terbebas dari ancaman penyakit DBD yang mematikan di tengah pandemi COVID-19 ini.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved