MDA Ikut Siapkan Protokol New Normal Bagi Pemangku dan Desa Adat
Target MDA memberikan bantuan 1.000 paket sembako, 140 wastafel, dan 10.000 masker yang merupakan punia dari Utsaha Krama Adat Bali, BUMN, dan donatur
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali juga siap menyambut new normal. Hal ini diungkapkan Patengen Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali, I Gede Arya Sena, di Denpasar, Senin (8/6/2020).
“New normal ini adalah mengubah paradigma yang lama, dengan yang baru. Menerapkan pola hidup lebih bersih dan sehat,” jelasnya. Baginya, selain industri pariwisata, desa adat di Bali sangat penting menerapkan pola hidup bersih dan sehat ini.
“Sudah kami ikut buatkan protapnya, seperti pemangku memakai masker, kemudian pamedek yang mau sembahyang diatur jaraknya, dan aturan baru lainnya,” imbuh pria yang akrab disapa Arya Sena ini. Termasuk rutin menyemprotkan desinfektan ke area yang kerap didatangi banyak orang.
Protap tersebut, kata dia, nantinya akan diserahkan ke Pemerintah Provinsi Bali. Lanjutnya, selain ikut menyumbangkan buah pikiran dalam menyambut new normal ini. MDA juga ikut memberikan bantuan berupa sembako dan masker non-medis.
“Bantuan ini berasal dari donatur krama Bali dan BUMN yang beroperasi di Bali, serta punia lain yang diterima oleh MDA Provinsi Bali,” katanya. Bantuan yang disalurkan ke wilayah Bangli, beberapa waktu lalu berupa sembako 50 paket, terdiri atas beras, gula, minyak goreng dan sabun tangan. Selain itu juga diserahkan 150 lembar masker kain non-medis.
Koordinator Program "MDA dan Krama Bali Berbagi", I Putu Hendra Sastrawan, menyatakan untuk seluruh Bali, target MDA memberikan bantuan 1.000 paket sembako, 140 wastafel, dan 10.000 masker yang merupakan punia dari Utsaha Krama Adat Bali, BUMN, dan donatur lain. “Donasi ini nantinya akan digunakan membantu meringankan beban desa adat dan krama adat dalam penanggulangan Covid-19,” katanya. (ask)