Anggaran Terbatas Jadi Kendala, Dewan Klungkung Harap Penanganan Infrastruktur Bisa Berkelanjutan
Penanganan infrastruktur yang seharusnya berkelanjutan pun harus terkendala pandemi Covid-19.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Kondisi jalan menuju objek wisata di Nusa Penida, masih banyak yang rusak dan belum tertangani.
Penanganan infrastruktur yang seharusnya berkelanjutan pun harus terkendala pandemi Covid-19.
Hal ini menjadi sorotan Komisi II DPRD Klungkung, saat memantau kondisi infrastruktur di Nusa Penida.
Komisi II DPRD Klungkung sempat memonitoring pengerjaan ruas jalan Tanglad Wates di Desa Tanglad.
• Ingatkan Masyarakat Soal Protokol Kesehatan, Polsek Mengwi Pasang Brosur Pra New Normal
• Hanura Rilis Hasil Survei Tanggapan Masyarakat Soal Penanganan Covid-19 oleh Pemprov Bali
• Tidak Terbukti Korupsi, Kepala Desa Pemecutan Kaja Divonis Bebas
Tahun ini, pengerjaan ruas jalan itu baru sepanjang 2,1 kilometer.
Menurutnya masih banyak sisa ruas jalan itu yang belum tertangani, padahal itu merupakan jalan menuju destinasi wisata dan kerap dilalui anak-anak untuk bersekolah.
“ Tahun ini yang baru dikerjakan sekitar 2,1 kilometer, sisanya masih panjang. Kami juga sudah menerima keluhan masyarakat, karena yang dibawah kondisinya rusak parah, tidak bisa dilalui oleh siswa yang bawa motor,” ujar anggota Komisi II DPRD Klungkung Artison Andarawata, Rabu (10/6/2020).
Melihat kondisi tersebut, politisi asal Dusun Banda, Desa Takmung itu menilai perlunya pananganan jalan yang berkelanjutan di Nusa Penida.
Hanya saja ia tidak menampik anggaran yang terbatas selalu menjadi kendala.
" Kondisi pariwisata lagi sepi seperti sekarang ini, sangat tepat jika dilakukan perbaikan. Hanya saja karena kemampuan anggaran Pemkab cukup terbatas, ditambah masa pandemi membuat semuanya terasa sulit," jelas Artison.
Sehingga pihaknya berharap perbaikan jalan itu bisa dilakukan secara bertahap.
Ia juga berharap, tahun depan Pemkab bisa melanjutkan proyek peningkatan jalan Tanglad Wates tersebut.
“ Mudah-mudahan anggarannya mendukung, karena sekarang ini kondisinya seperti ini (pariwisata belum jalan). Pusat juga banyak menarik kembali anggaran untuk pembangunan fisik karena focus pada penanganan COVID-19,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemkab Klungkung sempat mengusulkan bantuan anggaran proyek peningkatan infrastruktur jalan akses sepanjang 39,06 kilometer dengan perkiraan menghabiskan anggaran Rp 59 miliar.
• Antisipasi Sopir Hingga Penumpang Lolos Masuk Bali Tanpa Rapid Test, Jembrana Tambah Pos Pemeriksaan
• Update Kasus Positif Virus Corona, 3 Provinsi Ini Paling Tinggi Tingkat Penularannya
• Wabup Suiasa Paparkan Kebijakan Strategis Pemda Badung, Evaluasi Kebijakan Penanganan Covid-19
Hanya saja karena pandemk COVID-19, semua anggaran yang digelontorkan oleh pemerintah pusat untuk pembangunan fisik harus tertunda.
Sementara Pemkab Klungkung yang mengandalkan industri pariwisata sebagai pendulang PAD, juga tengah terpuruk karena pandemi COVID-19. (*)