Corona di Bali

Pariwisata saat New Normal, Wisatawan Berkunjung ke Badung Akan Dijemput Sesuai Protokol Kesehatan

“Kami akui semua ini memang sulit. Namun kami sudah menyiapkan standar pariwisata yang harus dipenuhi menjelang pelaksanaan new normal ini,”

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Kepala Dinas Pariwisata Badung, saat menghadiri rapat bersama Komisi II DPRD Kabupaten Badung, Rabu (10/6/2020) 

“Kalau rombongan, mereka wajib  transportasinya 50 persen dari kapasitas kendaraan. Misalnya tempat duduk 50 wisatawan yang di jemput 25 orang.  Begitu juga kalo pakai taxi maksimal 2 orang,”terangnya.

Meski demikian, pihaknya tidak menyebut kapan wisatawan akan di buka. Pasalnya masih menjadi pembahasan di Provinsi.

“Jadi intinya kalau sudah di buka kita siap untuk menerima wisatawan. Begitu juga hotel harus benar-benar siap seperti menyediakan masker yang setiap 4 jam harus diganti, begitu juga yang lainnya,” katanya.

Menyikapi hal tersebut, Salah satu Anggota Komisi II DPRD Badung, IGAA Inda Trimafo Yuddha mengusulkan, dalam kesiapan new normal tourism, pemerintah agar melibatkan komponen pariwisata.

“Hingga kini, pemerintah juga belum ada subsidi untul destinasi wisata, padahal itu merupakan titipan dan milik pemerintah. Destinasi wisata juga harus menyiapkan protokol kesehatan yang jelas tapi jangan terlalu berlebihan,” katanya.

Sedangkan anggota lain, Made Wijaya mengungkapkan, SOP new normal masih banyak dipertanyakan di lapangan.

Terutama dalam tatanan upacara keagamaan. Pihaknya pun meminta, pemerintah berkolaborasi dengan adat dalam tatanan new normal ini.

“Pengaruh adat sangat besar terhadap penanganan Covid-19 di Bali,” imbuhnya.

Hal senada juga dikatakan I Gusti Lanang Umbara, pihaknya meminta pemerintah benar-benar berkordinasi dengan pihak adat yang ada di Bali.

Pasalnya pemerintahan di adat mempunyai perarem atau peraturan terkait penanganan covid-19.

“Jangan sampai sudah new normal pihak desa tidak tau. Soalnya sudah ada wisatawan masyarakat pasti masih troma soalnya kesannya wisatan pembawa virus. Setidaknya semua harus singkron,” pungkasnya . (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved