Corona di Bali

Transmisi Lokal Meningkat, Gubernur Koster Bentuk Tim Kecil Atasi Lonjakan Covid-19 di Denpasar

Melonjaknya kasus positif Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Kota Denpasar mendapat perhatian serius Gubernur Bali Wayan Koster.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Dokumentasi Pemprov Bali
Pertemuan Pemprov Bali dan Pemkot Denpasar yang dipimpin Gubernur Bali Wayan Koster dan Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di rumah jabatan Gubernur Bali, Kamis (11/6/2020) 

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Melonjaknya kasus positif Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Kota Denpasar mendapat perhatian serius Gubernur Bali Wayan Koster.

Selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, dirinya mengadakan pertemuan bersama Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Wali Kota Anak Agung Ngurah Jayanegara, Kamis (11/6/2020).

Dalam pertemuan rapat koordinasi yang digelar di Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar itu tampak dihadiri pula Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provisi Bali yang juha Sekretaris Daerah (Sekda) Dewa Made Indra dan juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, Sekda Kota Denpasar dan instansi terkait di Pemprov Bali dan Pemkot Denpasar.

Gubernur Koster mengatakan bahwa dalam tiga minggu terakhir terus terjadi penambahan kasus Covid-19.

Ia menambahkan tren penambahan bukan lagi hanya dari Pekerja Migran Indonesia (PMI), namun sudah bergeser menjadi transmisi lokal.

Moderna Uji Coba Tahap Akhir Vaksin Corona ke 30.000 Orang, Siap Produksi 1 Miliar Dosis Per Tahun

Kompetisi Segera Bergulir, Teco Tekankan Hal-Hal yang Harus Dipatuhi di Tengah Pandemi Covid-19

Sebelum Melakukan Perjalanan Melalui Bandara Ngurah Rai, Perhatikan Syarat Ini

Hingga 10 Juni 2020, di Kota Denpasar total kasus positif Covid-19 sebanyak 161 orang dimana 106 di antaranya merupakan transmisi lokal.

Menurut Gubernur apa yang dilakukan pihaknya adalah perwujudan semangat gotong royong dalam menangani Covid-19. Gubernur ingin memberikan dukungan pada upaya-upaya yang dilakukan Kota Denpasar.

“Kita memahami betul kondisi Denpasar berbeda dengan yang lain. Sebagai pusat pemerintahan, masyarakatnya heterogen dan lalu lalang antar kabupatennya tinggi. Sudah sepantasnya menjadi perhatian bersama,” ujarnya.

Gubernur Koster kemudian mengatakan bahwa dalam tiga minggu terakhir terus terjadi penambahan kasus Covid-19.

Ia menambahkan tren penambahan bukan lagi hanya dari PMI namun sudah bergeser menjadi transmisi lokal.

Per 10 Juni 2020, di Kota Denpasar total kasus positif Covid-19 sebanyak 161 orang dimana 106 di antaranya merupakan transmisi lokal.

Ini Harga Hp Samsung Galaxy terkini, Periode Bulan Juni 2020, Banyak Tipe dengan Harga Terjangkau

Bali United Bantu APD untuk Lima Rumah Sakit di Bali

Pernyataannya Saat Audiensi dengan BEM Ramai Jadi Perbincangan, Wakil Rektor III Unud Angkat Bicara

Apalagi, ia menambahkan para kepala daerah se-Bali sudah sepakat untuk membuka daerah secara bersama-sama.

Oleh karena itu, menyelesaikan masalah di Kota Denpasar sebagai episentrum pergerakan masyarakat Bali menjadi sangat penting.

Untuk itu Gubernur Koster menugaskan Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra selaku Ketua Harian GTPP Covid-19 Provisi Bali untuk membentuk tim kecil yang akan membahas langkah konkrit yang akan dilakukan di Kota Denpasar.

Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan, pasca melonjaknya pasien positif Covid-19 di Bali, pihaknya sudah melakukan penyisiran.

Bahkan pendekatan yang dilakukan bukan lagi rapid test, namun swab test untuk segera memberi kepastian kondisi di wilayah tersebut.

“Agar jelas dan memberikan efek jera,” ujarnya.

Hampir semua desa di Kota Denpasar sudah melakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) namun memang peningkatan aktivitas masyarakat terus terjadi.

Rai mantra mengatakan beberapa kasus yang terjadi di Denpasar ada warga yang berasal dari luar Kota Denpasar.

Sekda Dewa Made Indra mengatakan selain melakukan pembatasan aktivitas, perlu melakukan tracing melalui tes massal untuk mengetahui kondisi sesungguhnya di Kota Denpasar.

Tes massal memang berpotensi membuat kasus meningkat, namun ini akan memberikan gambaran yang sesungguhnya.

Menurutnya Provinsi Bali siap memberikan dukungan kapasitas RS jika Kota Denpasar membutuhkan. Begitu juga untuk memperkuat tim surveilans bisa didukung dari Provinsi atau Kabupaten lain. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved