Corona di Bali
395 Pedagang Akan Dites Swab & Rapid, Pasar Kumbasari Denpasar Tak Dijamin Bisa Buka 16 Juni 2020
Semua pedagang yang berjualan di pelataran malam Pasar Kumbasari, Denpasar, akan dites swab maupun tes rapid.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Semua pedagang yang berjualan di pelataran malam Pasar Kumbasari, Denpasar, akan dites swab maupun tes rapid.
Ini menyusul adanya 19 orang pedagang Pasar Kumbasari dinyatakan positif Covid-19.
Sebelumnya diketahui satu orang pedagang ikan di Pasar Malam Kumbasari positif Covid-19 pada Jumat (5/6).
Sebanyak 30 pedagang kemudian menjalani tes swab.
Dari hasil tersebut diketahui 18 orang positif, sehingga total pedagang yang positif sebanyak 19 orang.
• Pasar Jadi Kluster Penyebaran Covid-19, Ini 5 Pasar di Bali yang Menjadi Transmisi Virus Corona
• Link Streaming Belajar dari Rumah TVRI, Jumat 12 Juni 2020: Cerita Si Kancil
• Ayah Gantung Diri Usai Bunuh Anak Kandung, Satu Keluarga Tewas
Untuk antisipasi semakin meluasnya penyebaran Covid-19, direncanakan semua pedagang akan mengikuti swab maupun rapid.
Jumlah pedagang yang akan ikut swab maupun rapid ini sebanyak 395 orang, dikarenakan 30 pedagang sebelumnya sudah mengikuti tes swab.
Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, Ida Bagus Kompyang Wiranata, saat dikonfirmasi Kamis (11/6) siang, mengatakan pelaksanaan tes rapid maupun swab ini akan dilakukan bertahap selama empat hari.
“Rencananya akan dilakukan Jumat dan Sabtu ini. Selanjutnya yang tercecer akan dilanjutkan Senin dan Selasa depan. Karena kan pedagangnya libur semua, sehingga kami kesulitan untuk menghubungi,” kata Kompyang.
Jumat hari ini ditargetkan bisa melaksanakan swab kepada 50 orang pedagang. Sementara Sabtu besok (hari ini, red) akan dilakukan rapid kepada minimal 150 orang pedagang.
Untuk yang akan mengikuti swab yakni semua pedagang ikan yang jumlahnya kurang lebih 100 orang.
Juga kepada pedagang lain yang berada pada radius 5-10 meter dari pedagang yang dinyatakan positif.
“Sementara untuk yang lainnya minimal harus ikut tes rapid. Kalau swab fokuskan pada pedagang ikan.
Kalau radiusnya jauh, kita lakukan rapid. Kami cari reaktif apa non reaktif. Kalau reaktif dilanjutkan dengan tes swab. Karena kan tes swab mahal dan alatnya juga terbatas,” katanya.
Saat ini pihaknya masih melakukan pendataan dan menghubungi para pedagang agar pelaksanaan rapid maupun swab ini bisa selesai secepatnya.
Bagi pedagang yang tidak ikut tes dan tak bisa menunjukkan hasil negatif baik untuk swab maupun rapid, tak diperkenankan untuk jualan.
“Yang tidak ikut tes otomatis tak bisa ikut jualan di pasar pelataran malam. Dia harus bisa menunjukkan hasil tes negatif. Kami sekarang agak ekstra, karena kalau tidak akan jadi klaster di Pasar Kumbasari atau kumpulan orang yang saling menularkan,” terang Kompyang.
Pihaknya juga meminta pembeli yang sempat kontak dengan pedagang positif untuk melapor ke pihak Perumda Pasar maupun Gugus Tugas.
“Pedagang juga kami minta untuk menginformasikan ke kami, siapa yang sering kontak dengannya, misal pembeli atau suplayer, karena kami kesulitan untuk melacak,” katanya.
Pihaknya juga akan dibantu Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar untuk melakukan tracking ke desa-desa asal pedagang untuk mencari dengan siapa pedagang tersebut dapat kontak.
Tunggu Hasil Tes
Menyusul akan dilakukan tes kepada semua pedagang malam di pelataran Pasar Kumbasari, Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar belum bisa memastikan kapan pasar malam ini akan dibuka kembali.
Hal ini dikarenakan Perumda Pasar harus menunggu hasil tes swab maupun tes rapid dari 395 pedagang yang akan mengikuti tes pada Jumat, Sabtu, yang kemudian dilanjutkan Senin dan Selasa mendatang.
Sebelumnya, pasar malam di Kumbasari ini rencananya ditutup selama lima hari, 10-15 Juni 2020, setelah diketahui 19 pedagang positif Covid-19. Namun kini rencananya tersebut kemungkinan bisa berubah.
“Setelah adanya arahan Gugus Tugas supaya dilakukan tes kepada semua pedagang, kami tidak bisa memastikan kapan pasar malam akan dibuka kembali. Kami harus menunggu semua hasil tes ini keluar,” kata Kompyang.
“Kami tidak berani jamin tanggal 16 Juni sudah buka lagi. Kemungkinan penutupan diperpanjang, makanya kami harapkan semua pedagang agar cepat ikut tes. Semakin cepat tes, maka akan semakin cepat pasar ini buka,” pintanya.
Sementara untuk pasar pagi atau pasar oleh-oleh di Pasar Kumbasari masih tetap buka seperti biasa. “Kami tidak melakukan penutupan pasar secara total. Pasar pagi yang menjual oleh-oleh masih buka. Yang ditutup hanya pasar malam di pelataran,” tandas Kompyang.
Sementara itu, untuk hasil tes swab kepada 21 pedagang daging di Pasar Badung sudah keluar semua dengan hasil negatif.
Dengan hasil ini, semua pedagang yang sempat tak berjualan kini telah berjualan kembali.
“Semua pedagang sudah kembali berjualan. Kecuali pedagang yang positif, losnya kami isolasi 14 hari,” katanya.
Tambah 10 Positif
Sementara itu, berdasarkan data Kamis (11/6), Denpasar kembali menambah 10 kasus positif Covid-19. Tiga di antaranya adalah pedagang Pasar Kumbasari.
Ketiga pedagang yang positif Covid-19 yakni perempuan (61) pedagang ikan di Pasar Kumbasari asal Kelurahan Pemecutan dan dirawat di Bapelkes, kedua perempuan (48) asal Kelurahan Pemecutan merupakan pedagang sayur di Pasar Kumbasari, dan ketiga laki-laki (67) asal Kelurahan Pemecutan pedagang ikan yang merupakan orangtua pedagang ikan di Pasar Kumbasari yang positif tanggal 4 Juni.
Kemudian dua anak pedagang Pasar Kumbasari yang dinyatakan positif 4 Juni, yakni laki-laki (16) dan perempuan (21), juga terpapar Covid-19 dan keduanya kini dirawat di Bapelkes Provinsi Bali.
Pasien keenam perempuan (40) asal Desa Pemecutan Kelod dirawat di Bapelkes dengan keluhan demam ringan. Pasien ketujuh seorang perempuan (41) asal Pemecutan Kaja, diswab karena batuk. Kini dirawat di Bapelkes.
Pasien kedelapan perempuan (25) seorang PMI asal Kelurahan Kesiman. Ia memiliki riwayat perjalanan dari Amerika Serikat dan kini dirawat di Bapelkes.
Pasien kesembilan perempuan (26) asal Ubung Kaja dimana ia merupakan Paisen Dalam Pengawasan (PDP) dikarenakan demam. Ia masuk RSUP Sanglah pada 10 Juni 2020.
Dan pasien ke-10 merupakan seorang perempuan (57) asal Ubung Kaja. Sebelumnya ia merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) dan kini dirawat di Bapelkes.
Adapun pasien sembuh pada Kamis kemarin berjumlah satu orang. Satu pasien dinyatakan sembuh yakni seorang perempuan asal Dauh Puri Kelod.
Secara kumulatif, kasus Covid 19 di Kota Denpasar sebanyak 171 kasus positif. Rinciannya adalah 75 sembuh, 2 orang meninggal dunia, dan 94 orang masih dalam perawatan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, mengatakan bertambahnya angka kasus positif di Kota Denpasar tidak terlepas dari upaya GTPP Covid-19 Kota Denpasar melakukan screening, tracing, dan testing massal dengan metode swab berbasis PCR yang tingkat akurasinya lebih tinggi.
"Sekarang GTPP Kota Denpasar sedang fokus untuk menemukan kasus, sehingga upaya penanganan dan pencegahan juga dapat dimaksimalkan.
Jadi kami tidak mau angka kecil tapi banyak kasus yang tidak terdeteksi, dan ini bisa jadi ancaman akan penyebaran yang lebih luas dan nantinya bisa menjadi bom waktu," kata Dewa Rai, kemarin.
Langkah ini menurut Dewa Rai untuk mempercepat pemutusan penularan Covid 19, sehingga nantinya masyarakat bisa lebih cepat produktif dan aman di masa pandemi Covid-19.
Pihaknya kembali mengingatkan masyarakat untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan.
Peningkatan kasus akibat transmisi lokal belakangan ini menunjukkan tren semakin meningkat. Hal ini memerlukan upaya disiplin dan sungguh-sugguh masyarakat.
"Kasus saat ini didominasi transmisi lokal, dan masyarakat yang merasa memiliki kontak dapat segera melapor ke Puskesmas untuk dilaksanakan tes rapid awal, sehingga kekuatan penemuan kasus dapat dimaksimalkan, selain itu kami mengimbau untuk tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan," kata Dewa Rai.
Pada Kamis kemarin, GTPP Kota Denpasar telah melakukan tracking dan tes dengan menyasar kontak erat pasien positif Covid-19.
Pelaksanaan tes menyasar beberapa kawasan yakni Jalan Gunung Batukaru Gang IV sebanyak 120 orang dilaksanakan rapid test dengan hasil non reaktif, dan 5 dilaksanakan tes swab namun hasilnya belum keluar.
Selanjutnya di Gang Sentols sebanyak 50 orang mengikuti rapid test dengan hasil non reaktif.
Tes juga dilaksanakan di Jalan Gunung Kawi dengan menyasar 170 orang mengikuti rapid test dengan hasil non reaktif. (sup)