6 Alasan Indonesia Kalah Menarik dari Vietnam di Mata Investor Asing, dari Harga Tanah hingga Upah

Berdasarkan kajian BKPM, ada enam kondisi objektif yang membuat investasi Indonesia kalah menggiurkan dari pada Vietnam.

Editor: Kambali
Tribun Makassar
Ilustrasi investasi 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Kondisi investasi di Indonesia kalah kompetitif dengan negara lain.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Koordinator Penenaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadali yang bilang Vitenam memang nyatanya lebih unggul daripada Indonesia.

“Bahkan sebentar lagi Kamboja menyusul kita,” kata Bahlil dalam konferensi pers via daring, Jumat (12/06/2020).

Tiga ABK Indonesia Langsung Sujud Syukur, Bebas dari Perompak Bersenjata di Gabon

Berdasarkan kajian BKPM, ada enam kondisi objektif yang membuat investasi Indonesia kalah menggiurkan dari pada Vietnam.

Pertama, harga tanah per meter persegi di Indonesia rata-rata mencapai Rp 3,17 juta, sementara Vietnam Rp 1,27 juta per meter persegi

Kedua, rata-rata upah minimum tenaga kerja di Indonesia per bulan sebesar Rp 3,93 juta, sedangkan Vietnam Rp 2,64 juta.

Ketiga, rata-rata tingkat kenaikan upah tenaga kerja di Indonesia mencapai 8,7% per tahun, tren tersebut jauh lebih tinggi dibanding Vietnam yang hanya 3,64% per tahun.

Keempat tarif gas di Indonesia sebesar US$ 6 per Mmbtu, jauh lebih tinggi daripada harga di Vietnam yang hanya US$ 0,66 per Mmbtu.

Kelima, tarif listrik di Indonesia senilai US$ 0,07 per Kwh, sementara Vietnam senilai US$ 0,04 per Kwh.

Keenam, tarif air di Indonesia sebesar US$ 0,89 per MP, sedangkan Vietnam yakni US$ 0,53 per MP. 

Indef Ungkap 3 Juta Pekerja di Indonesia Terdampak Covid-19, Mulai dari Potong Gaji Hingga Kena PHK

Bahlil menyampaikan untuk tarif listrik, gas, dan air sebetulnya tidak menjadi masalah, sebab ongkosnya tidak seberapa.

Berbeda dengan upah tenaga kerja dan harga tanah yang menjadi sorotan investor pertama kali jika ingin menanamkan modalnya.

Harga tanah yang mahal membuat pemerintah dan BKPM menyiasati dengan membuat kawasan industri baru yang secara harga lebih murah, misalnya Jawa Tengah.

Namun, untuk upah, Bahlil bilang dirinya tidak bisa banyak bicara.

Sebab, berkaitan dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan.

Cara dan Tempat Penyimpanan Tentukan Keuntungan, Berikut Tips Memilih Investasi Saat Pandemi

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved