Termasuk Usus Buntu, Penyakit yang Mungkin Ditunjukkan dengan Gejala Tak Bisa Kentut

Akibat gas yang tertahan di saluran pencernaan, perut jadi terasa begah dan tidak nyaman. Berikut kemungkinan tidak bisa kentut bisa menjadi gejala

derneuemann/Pixabay
Ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM - Kentut merupakan hal lumrah yang terjadi pada manusia.

Bahkan kentut juga dapat mengindikasikan kesehatan seseorang.

Kentut juga disebut sebagai bagian dari proses membuang kelebihan gas dari sistem pencernaan.

Beberapa kondisi dapat menyebabkan seseorang susah atau tidak bisa kentut.

Akibat gas yang tertahan di saluran pencernaan, perut jadi terasa begah dan tidak nyaman.

Berikut kemungkinan tidak bisa kentut bisa menjadi gejala penyakit apa saja:

Diduga Sejumlah Pedagang Ini Takut Jalani Rapid Test, Perawat Puskesmas Gianyar 2 Positif Covid-19

Susi Pudjiastuti Buka-bukaan tentang Ada Kartel Besar Yang Sumber Daya Laut Indonesia

Kisah Kesederhanaan Didi Kempot Hingga Terciptanya Lagu Layang Kangen, Punya HP Harga Rp 200 Ribu

1. Sembelit

Sembelit atau konstipasi merupakan penyebab umum seseorang tidak bisa kentut.

Melansir Web MD, gas pada kentut bisa terbentuk di usus besar saat bakteri mencerna karbohidrat dalam kotoran.

Dalam kondisi sembelit, gas kentut tersebut jadi susah melewati usus besar.

Kondisi ini rentan bikin penderitanya kembung dan merasa tidak nyaman.

Cara agar lebih mudah kentut saat sembelit sebenarnya bisa diatasi dengan obat-obatan dari dokter.

Selain itu, Anda juga bisa mengikuti diet makanan tertentu seperti susu, kacang-kacangan, dan buah-buahan yang bisa meningkatkan produksi gas di perut.

Target 500-an Orang, Hanya 273 Pedagang di Pasar Gianyar yang Hadir Saat Tes Rapid

Pedagang Pelataran Pasar Kumbasari Buka Lapak di Jalan Gunung Kawi, Satpol PP Intensifkan Pengawasan

Rapid Test KPU Badung, Satu Orang Dinyatakan Hasilnya Reaktif

Di antaranya apel, aprikot, kacang polong, kedelai, kembang kol, bawang putih, eks krim, susu, buah pir, serta gandum.

Saat sembelit, hindari makanan yang bisa memberikan bahan bakar bagi bakteri di perut tersebut.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved