Petugas Kewalahan Pilah Sampah, Setiap Hari Belasan Truk Sampah Masuk ke TOSS Centre

Petugas Kewalahan Pilah Sampah, Setiap Hari Belasan Truk Sampah Masuk ke TOSS Centre

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Petugas Kewalahan Pilah Sampah, Setiap Hari Belasan Truk Sampah Masuk ke TOSS Centre 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA- Waktu menunjukan sudah pukul 14.00 Wita. Saat I Nengah Kadet dan rekannya sesama pemilah sampah di TOSS Centre di Dusun Karangdadi, masih tampak sibuk memilah sampah untuk dikelola.

Tidak seperti hari-hari sebelumnya, beberapa hari terakhir sampah yang masuk ke TOSS centre untuk dipilah meningkat drastis.

Sehingga petugas pemilah sampah itu kewalahan, dan bekerja lembur tanpa upah tambahan.

"Kalau sebelumnya petugas pilah sampah sudah pulang pukul 13.00 Wita, tapi saat ini kami kerja sampai sore. Sore itu semua sudah kelelahan, karena sampah yang dikirim kesini harus semua terpilah dan tidak menumpuk," ungkap I Nengah Kadet.

Sejak beberapa hari lalu, Pemkab Klungkung mengeluarkan kebijakan ketat tentang pengelokaan sampah.

Sampah yang tidak dipilah masyarakat, harus dipilah dahulu di TOSS (tempat olah sampah setempat) Karangdadi, Kusamba sebelum residunya dibuang di TPA Sente.

Kondisi ini membuat lonjakan sampah di TOSS Centre yang awalnya hanya 1 truck sehari, saat ini sampai belasan truck perhari.

Sampah yang belum dipilah masyarakat pun, harus dipilah oleh petugas yang jumlahnya 51 orang.

Meskipun pemilahan dilakukan puluhan petugas, mereka kerap kewalahan. Apalagi belum ada penambahan penghasilan, walau pekerjaan mereka bertambah.

Sementara Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih melakukan evaluasi terhadap aktivitas pemilahan sampah ini hingga akhir bulan ini.

Menurutnya kondisi sampah yang belum terpilah ke TOSS Centre, belum tertu terjadi setiap hari.

"Apabila hingga akhir bulan kondisi ini terus terjadi, terakhir pasti perlu penambahan tenahg. Kami tidak mungkin bawa sampah plastik ini lagi ke TPA Sente," tegas Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.

Ketika melakukan pemantauan ke TOSS Centre, Senin (15/6) dirinya masih melihat sampah plastik yang dibuang bersama sampah residu. Padahal sampah residu seharunya hanya 10 persen, dan hanya itu yang dapat dibuang ke TPA Sente.

" Ini kami masih ujicoba, berapa sampah residu dan berapa jumlah ideal tenaga kerja di TOSS Centre ini. Nanti pasti akan kami evaluasi," jelas Suwirta. (Mit)

Hasil Penjualan Sampah Plastik Dibagi ke Petugas

Terkait kesejahteraan para tenaga pemilah sampah ini, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengaku telah memikirkannya.

Selama ini petugas tersebut sudah mendapat gaji sebagai pegawai kontrak, tapi mereka juga akan mendapatkan penghasilan tambahan dari upaya mereka.

"Kesejahteraan mereka (tenaga di TOSS Centre) akan kami perhatikan. Hasil penjualan sampah plastik ini, nanti dikelola koperasi. Hasilnya setelah dipotong biaya operasional, akan dibagi rata ke para petugas ini," terang Suwirta.

Sementara masalah kesehatan para petugas pemilah sampah ini menurutnya juga diperhatikan.

" Kesehatannya juga harus kami perhatikan. Pastikan sudah pakai slop tangan dan masker. Serta setiap bulan bila perlu petugas medis kami hadirkan kesini untuk mengecek kesehatan para petugas di TOSS Centre ini," pungkasnya. (Mit)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved