Berita Klungkung

DRAMATIS! Sampan Pecah Dihantam Ombak di Kusamba Klungkung, ABK Hingga Buruh Terjun ke Laut

DRAMATIS! Sampan Pecah Dihantam Ombak di Kusamba Klungkung, ABK Hingga Buruh Terjun ke Laut

istimewa
Warga melihat sampan yang tenggelam di pesisir Klungkung, Kamis (28/8/2025). ist 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Buhori (60) memandangi lautan di Pesisir Pelabuhan Kampung Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, Kamis (28/8/2025).

Ia memandangi puing-puing sampan, yang pecah dan hancur dihantam ombak tinggi.

Buhori merupakan salah satu buruh angkutan barang di pesisit Kusamba. Ia melihat langsung detik-detik sampan pengangkut barang itu karam saat hendak bertolak ke Nusa Lembongan.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Bali 29 Agustus 2025, Karangasem Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Daerahmu?

"Kejadiannya kalau tidak salah sekitar jam 09.00 Wita, saat itu ombak tinggi," ujar Buhori saat ditemui di pesisir Pantai Kusamba.

Ia menuturkan, boat tersebut memuat barang-barang untuk disebrangkan ke Pulau Nusa Ceningan sekitar Pukul 06.30 Wita. Saat itu kondisi ombak masih sangat bersahabat.

Baca juga: Gelar Musda Ke-XVI, PRSSNI Bali Bersiap Hadapi Disrupsi Digital

"Barang-barang yang diangkut material seperti semen, batu, pasir. Ada juga barang-barang rumah tangga seperti terpal, tali plastik, dan cat," ujar Buhori.


Setelah beberapa saat, tiba-tiba datang ombak besar sekitar 4 meter menghantam sampan yang bersiap bertolak ke Pulau Lembongan. Seketika badan sampan pecah menjadi dua. Material yang diangkut berjatuhan ke laut.


Pun seorang nakoda, beserta 2 orang ABK dan 4 buruh angkut barang langsung terjun ke laut untuk selamatkan diri. 


"Sampan pecah jadi dua bagian depan dan belakang. Ada 7 orang, 3 ABK (termasuk nahkoda) dan 4 buruh juga selamatkan diri terjun ke laut," ungkap Buhori.


Sampan kapal itu terombang ambing di pesisir, buruh yang berada di pesisir berusaha menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan seperti terpal, tali plastik, dan tiner kaleng.


"Sementara material seperti pasir, batu palimanan, hingga semen tenggelam di laut, kerugian sampai ratusan juta," jelas Buhori.


Sementara evakuasi sampan belum bisa dilakukan karena kondisi ombak besar di pesisir. Sementara 4 unit mesin kapal masih menempel di puing kapal yang pecah.


"Nanti evakuasi kapal yang pecah menunggu ombak mereda," jelasnya. (mit)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved