Corona di Bali
Eksklusif Gubernur Bali, Wayan Koster: Kesepakatan Bupati Walikota, Kita Buka Objek Wisata Bersamaan
Berkat keberhasilannya menangani pandemi Covid-19, Bali digadang-gadang sebagai daerah yang diujicobakan menerapkan tatanan hidup normal
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ady Sucipto
Jadi kami sudah melaporkan kepada Bapak Ketua Gugus Tugas Nasional, Bapak Doni Monardo, (awal) rencananya bulan Juni kami tunda.
Karena kami sudah rapat dengan bupati/wali kota se-Bali dua hari yang lalu, kami bersepakat konsentrasi penuh dulu menanganai Covid-19 di Provinsi Bali khususnya di Kota Denpasar, di Kabupaten Badung, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Buleleng yang angkanya agak meningkat, terutama Denpasar.
Maka Denpasar saya beri perhatian khusus, kemarin sudah kumpul mengkonsolidasikan semuanya karena transmisi lokalnya cukup tinggi, maka saya lagi fokus penanganan Covid-19 di Kota Denpasar.
Nah rencananya tatanan kehidupan era baru ini akan kami laksanakan kalau ini sudah menunjukkan trend yang bagus, yang stabil, yang betul-betul kondusif.
Itu pun akan dilakukan secara bertahap dan selektif.
Tahap pertama, nantinya kalau memang situasinya sudah kondusif kita hanya membuka untuk lokal Bali saja.
Di pergerakan lokal Bali, belum membuka untuk luar Bali. Jadi lokal Bali dulu, mudah-mudahan bagus dia, baru kita tahap berikut akan membuka luarnya.
Banyak sekali yang berharap sektor pariwisata segera dibuka, apalagi pertengahan bulan ini ada tempat wisata akan dibuka.
Begitu ada kabar dibuka sepertinya disambut gembira, bagaimana tanggapan bapak?
Seperti yang saya sampaikan tadi, bahwa tatanan kehidupan era baru ini kita akan laksanakan secara bertahap, terbatas, dan selektif.
Artinya kita wilayahnya beberapa kabupaten saja yang kategori aman kondusif.
Tapi rapat dengan bupati/wali kota se-Bali, kalau buka, buka bareng-bareng, bersamaan. Jangan sebagian, semuanya supaya dilakukan secara bersama-sama.
Kemudian mengenai sektor yang akan kita terapkan di tatanan kehidupan era baru ini, sektor-sektor yang risikonya minim, yang tidak berpotensi menimbulkan munculnya kasus baru transmisi lokal.
Dan ini sesuai dengan arahan Ketua Gugus Tugas nasional Bapak Doni, itu hanya sektor-sektor tertentu, pendidikan belum, apalagi pariwisata.
Jadi untuk pariwisata saya pastikan belum bisa.