Corona di Bali
Seorang Wanita Positif Covid-19, Akses Gang Sakura di Kesiman Petilan Denpasar Dibatasi
Seorang perempuan (36) dengan domisili di Desa Kesiman Petilan dinyatakan positif Covid-19.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Senin (15/6/2020) kemarin, seorang perempuan (36) dengan domisili di Desa Kesiman Petilan dinyatakan positif Covid-19.
Ia merupakan istri dari laki-laki (47) yang dinyatakan meninggal karena Covid-19.
Karena kasus tersebut, akses gang tempat tinggal pasien yakni Gang Sakura, Jalan Waribang, Desa Kesiman Petilan Denpasar pun dibatasi.
Pembatasan akses ini dimulai kemarin malam.
• Batu Berdiameter 2 Meter Jatuh Mengenai Pelinggih di Karangasem
• Tipu Nsyinc dan Backstreet Boys, FBI Ungkap Lou Pearlman Punya Rumah Mewah di Bali Ini
• Perjalanan Kasus Pembunuhan Oleh Aulia Kesuma, Bunuh Suami Sendiri Hingga Divonis Hukuman Mati
Di pintu masuk gang terpasang spanduk yang diisi dengan bambu bertuliskan "Stop, mohon maaf kawasan sedang isolasi mandiri karena ada warga yang terjangkit Covid-19, selain penghuni dilarang masuk."
Di pintu masuk gang juga dijaga oleh pecalang.
Diwawancarai Perbekel Kesiman Petilan, I Wayan Mariana, Selasa (16/6/2020) siang mengatakan pembatasan akses ini akan dilaksanakan selama 14 hari.
"Ini hasil merupakan hasil rapat kemarin dan disepakati untuk melakukan isolasi di gang tersebut," katanya.
Ia mengatakan akses keluar masuk warga dibatasi di gang ini.
• Update Covid-19: Kasus Positif di Denpasar Tembus 201 - Pasien Sembuh di Indonesia Mencapai 15 Ribu
• Mendikbud Beri Penjelasan Kapan Sebenarnya Sekolah Mulai Buka, PAUD Paling Terakhir
• Amerika Serikat Patroli Perbatasan China, China Siapkan Rudal Penghancur Kapal Induk
"Untuk warga di luar penghuni kami batasi. Kami tanyakan apa kepentingannya. Jika tidak ada kepentingan kami tak ijinkan masuk," katanya.
Sementara keluarga yang positif Covid-19 diisolasi dan tak diijinkan keluar rumah.
Untuk sembako disiapkan oleh pihak desa dengan jalan mencarikannya ke Dinas Sosial.
"Ada 5 orang yang diisolasi di satu rumah, ada ipar dan adik-adiknya. Sembakonya kami siapkan. Kami tidak berani mengisolasi semua warga di gang itu, kalau kita tutup otomatis mereka akan menuntut kebutuhan perut mereka," katanya.
Warga penghuni gang lainnya hanya diminta untuk melaksanakan protap kesehatan secara sungguh-sungguh.
• Rare Angon Buru Layang-layang Celepuk, Kelebihannya Tak Butuh Angin Kencang untuk Menerbangkannya
• Kasus Curanmor Terjadi di Sesetan Denpasar, Kepergok Pemilik Satu dari 3 Pelaku Berhasil Diringkus