Dewan Dorong Pemprov Bali Bangun Sekolah Lebih Banyak, 2 SMA Negeri Dibangun Tahun Ini
Meski tahun ini sejumlah sekolah sudah dibangun, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali menilai pembangunan sekolah tak boleh berhenti
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali pada tahun ini membangun sejumlah sekolah baru untuk meningkatkan daya tampung SMA/SMK negeri.
Sejumlah sekolah baru yang dibangun diantaranya SMA Negeri 9 Denpasar, SMA Negeri 10 Denpasar, SMA Negeri 1 Abang, SMK Negeri 1 Kubu dan SMA Satap Tejakula diubah menjadi SMK Negeri 2 Tejakula.
Meski tahun ini sejumlah sekolah sudah dibangun, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali menilai pembangunan sekolah tak boleh berhenti sampai di sini.
"Sebenarnya masih banyak sekali sekolah yang masih harus dibangun," kata Ketua Komisi III DPRD Bali, I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa usai rapat dengan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali di Gedung DPRD Bali, Kamis (18/6/2020).
• Trio Pengedar Sabu Jaringan Lapas Banyuwangi Dituntut 10 Tahun Penjara
• Denpasar Tambah 36 Kasus Positif Covid-19, 22 Orang Merupakan Cluster Pedagang Pasar Kumbasari
• Terapkan Dua Pola, KPU Badung Rancang Pola Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19
Menurutnya, pembangunan sekolah harus terus dilakukan karena masih ada masyarakat di beberapa daerah yang belum masuk dalam zonasi jika dihitung berdasarkan jarak sekolah.
Situasi ini terjadi di Kecamatan Melaya, Jembrana dimana warga Gilimanuk dan Manistutu tidak masuk dalam zonasi sehingga perlu penambahan sekolah di wilayah tersebut.
"Kami nanti akan berkoordinasi dengan Disdikpora kalau masalah sekolah. Karena ini kan masalah setiap tahun. Kalau di PUPR kan cuma untuk membangunnya saja. Tapi kalau rekomendasi untuk sekolah itu disetujui kan usulannya ke Disdikpora," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali, I Nyoman Astawa Riadi mengatakan, pembangunan gedung baru untuk SMA Negeri 9 dan SMA Negeri 10 Denpasar telah mendapatkan pemenang tender.
Pada Juni ini rencananya dimulai dengan pengerjaan dua unit gedung yang dilaksanakan dengan batas waktu pengerjaan selama enam bulan.
Maka dari itu, dua sekolah baru di Kota Denpasar ini akan memiliki gedung pada Desember 2020 mendatang.
“Pengerjaan gedung sudah tanda tangan kontrak untuk SMAN 10 yang berlokasi di By Pass Ngurah Rai, Denpasar Selatan. DPA-nya masing-masing Rp 12 miliar, tetapi penawarannya sekitar Rp 9 miliar lebih,” tuturnya di Gedung DPRD Bali.
“Pengerjaannya kurang lebih 4-5 bulan. Dan setelah selesai kita lanjut dengan tahapannya. Mulai dari ruang kepala sekolah, guru, administrasi dan juga ruang kelas, sehingga nantinya bisa segera dimanfaatkan,” ujarnya.
Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali, Nengah Riba menambahkan, gedung sekolah itu semuanya berlantai tiga dengan jumlah ruangan sebanyak sembilan ruang kelas.
“Untuk SMAN 9 Denpasar, itu berlokasi di Tohpati di depan lapangan tembak,” kata dia.
• Pariwisata Dibuka Bertahap, Badung Keluarkan Panduan New Normal
• Kondisi Pemain Bali United Paulo Sergio Sangat Bagus di Portugal, Siap Jalani Liga I Indonesia 2020
• Kasus Positif Covid-19 di Denpasar Melonjak, Gugus Tugas Minta Masyarakat Tak Panik
Senada dengan Astawa Riadi, Riba juga menegaskan bahwa pembangunan gedung SMA Negeri 10 Denpasar telah dilakukan penandatangan kontrak dengan rekanan pada Senin (15/6/2020) lalu.
“Batas waktu pengerjaan selama enam bulan terhitung dari bulan Juni ini dan selesai pada Desember 2020 ini. Jadi targetnya Desember pembangunan gedung sudah rampung,” jelasnya. (*)