Rencana Bali Akan Dibuka, PHRI Badung Sebut Siap Hadapi New Normal dengan SOP dan Protokol Kesehatan
Ketua PHRI Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, turut bahagia dengan rencana re-opening Bali pada 9 Juli 2020.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Kemudian menginformasikan, mengedukasi masyarakat tentang new normal.
Layaknya new normal ketika bom Bali, keamanan ditingkatkan dengan semua security guard membawa metal detector.
Kemudian new normal dalam pandemi Covid-19, adalah konsen terhadap CHS atau kebersihan, kesehatan, dan keamanan.
Ia menyebutkan, room night di Bali adalah 146 ribu dan dari itu di Badung saja sebanyak 102 ribu room night.
“Jadi sebanyak 70 persen ada di Kabupaten Badung tepatnya di Bali selatan,” sebutnya.
Selama pandemi hampir semua hotel di Bali tutup, karena tidak ada tamu.
Kini, sebagai pilot project dalam re-opening Bali sesuai era baru adalah di kawasan ITDC.
“Ini sudah dicek langsung oleh Kemenparekraf, dan fasilitas di Nusa Dua area ini dianggap lebih memadai, komplit, keamanan dan semua memenuhi standar sesuai CHS,” tegasnya.
Walau demikian, ketika turis menginginkan menginap di luar wilayah Nusa Dua.
Rai mengklaim bahwa semua hotel di Bali siap menerima tamu, dengan protokol dan SOP kesehatan yang ketat.
“Seperti Kuta yang dianggap sebagai kampung dari turis Australia selama ini,” sebutnya.
Sesuai konsep tamu adalah raja, sehingga semua tempat harus siap baik Sanur hingga ke wilayah Ubud.
Rai juga mengingatkan bahwa okupansi tidak akan kembali seperti semula.
Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana, berharap semua akan berjalan normal dan transmisi lokal bisa menurun.
“Semua tergantung sikon dan kondisi Bali,” jelasnya.