3 Driver Ojol Digebuki Pakai Kayu & Batu oleh Debt Collector di Surabaya, Begini Duduk Persoalannya

Kejadian tersebut disampaikan oleh para saksi yang melihatnya secara langsung dan dibenarkan oleh Kapolsek Genteng, AKP Anggi Ibrahim Saputra

Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa/surya.co.id/tony hermawan
Suasana 3 Driver Ojol di Surabaya Digebuki Pakai Kayu dan Batu oleh Debt Collector Berujung ke Rumah Sakit 

TRIBUN-BALI.COM - Tiga driver ojol (ojek online) di Surabaya masuk rumah sakit usai digebuki massa diduga dari debt collector.

Menurut keterangan saksi, driver ojol itu gebuki pakai kayu dan batu.

Kejadian tersebut disampaikan oleh para saksi yang melihatnya secara langsung dan dibenarkan oleh Kapolsek Genteng, AKP Anggi Ibrahim Saputra.

Kericuhan tersebut berakhir dengan tiga driver ojol yang dilarikan ke rumah sakit serta melaporkan ke polisi.

Terkait Tragedi Maut Layang-layang di Sesetan, Begini Imbauan Pihak Kepolisian Kepada Masyarakat

Plastik Daur Ulang Mendapat Label Prioritas dalam Pengadaan Barang Pemerintah

Brasil Cetak Rekor Harian Tertinggi Kasus Baru Covid-19, Hingga Kini Total Tembus 1 Juta Pasien

Hal itu diakui Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Rizky Wicaksana, Kamis (18/6/2020).

Menurut Arief, pihaknya memang menerima laporan terkait insiden di Bambu Runcing tersebut.

"Iya benar sudah ada yang melapor. Masih kami proses penyelidikan," singkat Arief.

Peristiwa berlangsung di sebuah kantor leasing di Jalan Taman Ais Nasution (depan monumen Bambu Runcing Surabaya) pada Kamis siang (18/6/2020).

Kegaduhan itu mulanya disebabkan dari percekcokan antara debitur yang merupakan driver ojek online dengan sejumlah diduga debt collector.

Bersitegang antara dua kubu tak cukup hanya dengan mulut.

Salah satu kubu dianggap menyerang lebih dulu hingga menyulut emosi kubu lainnya.

David Walalangi, humas Bambu Runcing menuturkan saat itu lima orang debitur yang kebetulan merupakan driver ojek online mendatangi kantor leasing untuk menanyakan pengajuan proses relaksasi kredit selama masa pandemi Covid-19.

Setelah itu, mereka dijanjikan oleh pihak leasing tersebut akan diproses dan disampaikan ke pusat.

"Entah apa pemicunya, tiba-tiba saat teman-teman ini bertanya, ada sekelompok debt collector ini juga ikut maju. Sehingga terjadi cekcok dan berujung ke penyerangan terhadap teman-teman driver online," kata David.

Staf Khusus Presiden Minta Warga Lapor Polisi Jika Diintimidasi Saat Berpendapat

Pulau Malamber Diduga Dijual Rp 2 M, Pulau Kecil Itu Disebut Berpotensi Besar Jadi Ladang Investasi

Dirtek PSSI Indra Sjafri Sebut Shin Tae-yong Tidak Profesional dan Bersikap Seenaknya Sendiri

David menyayangkan jika sampai saat ini masih ada debt collector yang nekat beroperasi di tengah pandemi.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved