Pengerahan Besar-besaran Kapal Perang AS ke Pacifik Khawatirkan China, Pakar: Konflik Bisa Meletus

Ambisi China untuk menguasai Laut China Selatan mulai mendapat gangguan signifikan dari Amerika Serikat (AS) setelah mengirimkan armada kapal perang

Editor: Ady Sucipto
(AFP)
Kapal induk USS Carl Vinson bersama sejumlah kapal perang menuju ke perairan Korea. 

TRIBUN-BALI.COM, BEIJING -  Ambisi China untuk menguasai Laut China Selatan mulai mendapat gangguan signifikan dari Amerika Serikat (AS) setelah mengirimkan armada kapal perangnya. 

Kebijakan AS ini memantik perhatian khusus dari pejabat senior di Tiongkok.

Secara khusus, pejabat senior Tiongkok tersebut menggarisbawahi, pengerahan kapal perang AS dengan jumlah yang 'belum pernah terjadi sebelumnya" ke wilayah Asia Pacifik meningkatkan risiko terjadinya insiden dengan Angkatan Laut China.  

Ketegangan antara kedua negara adikuasa melonjak di berbagai bidang sejak Presiden Donald Trump menjabat pada 2017 lalu, dengan AS dan China melenturkan otot diplomatik dan militer mereka.

Operasi "kebebasan navigasi" AS di Laut China Selatan, tempat China dan negara-negara tetangga saling bersengketa, membuat marah Beijing, dan Angkatan Laut Tiongkok biasanya memperingatkan kapal-kapal perang negeri uak Sam.

Sudah Bintangi 2 Ribu Film Dewasa Sejak Tahun 70-an, Aktor Amerika Ini Didakwa Perkosa 3 Perempuan

2 Kapal Induk AL Amerika Berstatus Siaga Tempur Mengarungi Laut China Selatan, Ini Respon Beijing

Hubungan India-China Memanas, Ahli Ungkap Pemicu Awal Insiden Berdarah di Perbatasan

Tetapi, Beijing telah membuat marah negara-negara lain dengan membangun pulau-pulau buatan dengan instalasi militer di beberapa bagian Laut China Selatan.

"Pengerahan militer AS di kawasan Asia-Pasifik belum pernah terjadi sebelumnya," kata Wu Shicun, Presiden Institut Nasional Studi Laut China Selatan, sebuah lembaga think tank Pemerintah China.

"Kemungkinan insiden militer atau tembakan tak sengaja yang ditembakkan meningkat," ujar dia, Selasa (23/6/2020), seperti dikutip Channelnewsasia.com.

"Jika krisis meletus, dampak pada hubungan bilateral akan menjadi bencana besar".

Wu berbicara pada presentasi sebuah laporan oleh lembaganya tentang kehadiran militer AS di wilayah tersebut.

AS Kerahkan 375.000 Pasukan

Laporan itu mengatakan, AS telah mengerahkan 375.000 tentara dan 60% dari kapal perangnya di kawasan Asia-Pasifik.

Negeri Paman Sam juga mengirim tiga kapal induk ke wilayah itu.

Selama delapan tahun Barack Obama memerintah, Angkatan Laut AS hanya melakukan empat operasi kebebasan navigasi.

"Sementara di bawah Trump, ada 22 operasi," ungkap Wu.

Akuisisi 2 Fregat Iver Huidfeldt, Pakar Pertahanan: Indonesia Tak Cukup Kuat Imbangi China di Natuna

Sulit Bagi India Memboikot Smartphone China, Malah Bisa Merugikan Ekonomi

AS Tebar 3 Kapal Induk di Laut China Selatan, Moeldoko Sebut Posisi Indonesia Netral & Menguntungkan

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved