Corona di Bali
Sejumlah Satgas Gotong Royong di Gianyar Tak Maksimal
Di tengah kasus Covid-19 yang terus merebak, sejumlah Satgas Gotong-royong Desa Adat kini tak berjalan maksimal.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Sebuah ironi terjadi di tengah pandemi Covid-19 di Kabupaten Gianyar, Bali.
Bahkan di tengah kasus Covid-19 yang terus merebak, sejumlah Satgas Gotong Royong Desa Adat kini tak berjalan maksimal.
Ada yang hanya sebuah formalitas tanpa memastikan protokol pencegahan Covid-19 berjalan baik di wilayahnya.
Ada pula yang hanya berjaga saat malam hari, padahal mobilitas masyarakat lebih banyak terjadi saat siang hari.
• Solidaritas di Tengah Pandemi Covid-19, 10.000 Bibit Sayuran Dibagikan Secara Gratis
• Sengketa Perbatasan, China Rawan Berkonflik dengan 17 Negara Tetangga Ini, Termasuk dengan Indonesia
• Kasus Covid-19 Catat Penambahan Tertinggi, Total 52.812 Kasus, Jawa Timur Lampaui Jakarta
Pantauan Tribun Bali sejak beberapa hari ini, tak maksimalnya Satgas Gotong Royong Covid-19, hampir terjadi di setiap kecamatan di Gianyar, Bali.
Bahkan ironinya, hal tersebut juga terjadi di daerah yang warganya terjangkit Corona.
Dimana mereka hanya melakukan pengawasan saat malam hari.
Selain itu, saat Tribun Bali mendatangi sejumlah desa adat di Kecamatan Gianyar, terlihat hanya poskonya saja yang mentereng, dilengkapi tempat mencuci tangan, namun tidak terlihat orangnya sama sekali saat siang hari.
Situasi lebih ironi lagi terjadi di Kecamatan Tampaksiring, sejumlah desa adat hanya berjaga saat sore hari.
Menurut keterangan sejumlah anggota satgasnya, hal itu terjadi karena mereka ‘ngambul’, akibat masyarakat yang selalu membandel.
“Di tempat saya, Satgasnya ngambul, karena sering dikasih tahu kalau keluar pakai masker, dan jangan kumpul-kumpul, tapi ada saja yang mengabaikan. Kalau seperti itu terus, kan percuma juga kita berjaga siang dan malam,” ujar pria yang enggan disebutkan identitasnya.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Gianyar, Minggu (28/6/2020), jumlah komulatif kasus positif sebanyak 106 orang.
Dari total tersebut, 56 orang dinyatakan sembuh dan saat ini ada 49 orang masih dalam perawatan, dan satu orang dinyatakan meninggal.
Tambahan jumlah kasus pada Sabtu (27/6/2020), sebanyak tiga kasus asal Desa Singakerta, Ubud yang sebelumnya dinyatakan sebagai OTG, dua lainnya dari Desa Temesi dan Kelurahan Bitera, Gianyar.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya mengatakan, selama ini Satgas Gotong Royong Desa Adat merupakan perpanjangan tangan dari Satgas Kabupaten.