Corona di Indonesia
Dalam 2 Hari Dua Tenaga Kesehatan Meninggal Akibat Covid-19, IDI Jatim Minta Perhatian Pemerintah
Sutrisno menjelaskan, perjuangan rumah sakit dan tenaga kesehatan dalam memerangi Covid-19 ini masih lama.
TRIBUN-BALI.COM - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur meminta perhatian baik kepada pemerintah maupun masyarakat agar ikut bersama-sama menekan angka penularan Covid-19 terutama di Kota Surabaya.
Menurut Ketua IDI Jatim, Sutrisno, saat ini Surabaya sedang berada di puncak Pandemi Covid-19 sehingga beban dari tenaga kesehatan semakin berat.
"Untuk itu kami minta perhatian khusus agar dari hulunya beban bisa berkurang artinya new normal bisa diterapkan dengan bagus dan kasus baru berkurang serta beban RS berkurang," kata Sutrisno, Rabu (1/7/2020).
Sutrisno menjelaskan, perjuangan rumah sakit dan tenaga kesehatan dalam memerangi Covid-19 ini masih lama.
• Okupansi Hotel Berbintang di Bali Hanya Tinggal 2,07 Persen
• Kabar Gembira, Bank Dunia Naikkan Peringkat Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19
• Satu Pasien Positif Covid-19 di Denpasar Kembali Meninggal, Sembuh 23 Orang
Jika pun pandemi berakhir, nantinya akan ada kasus dan penyakit bawaan dengan Covid-19.
"Ada ibu hamil dengan Covid-19, orang sakit jantung dengan covid, dan orang sakit ginjal dengan covid dan lain-lain," lanjutnya.
Untuk itu, menurut dokter spesialis kandungan ini, bantuan pemerintah akan sangat dibutuhkan dalam mencukupi pelayanan dasar dan menjaga kemanan dan kesehatan petugas serta kesejahteraannya terutama yang menangani Covid-19.
Sebelumnya, kabar duka kembali datang dari tenaga kesehatan (Nakes) di Kota Surabaya.
Sulastri, seorang perawat Rumah Sakit Islam (RSI) di Jalan Ahmad Yani, Surabaya meninggal setelah terpapar Covid-19.
Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jatim, Prof. Nursalam mengungkapkan perawat tersebut meninggal setelah menjalani perawatan di rumah sakit tempatnya bekerja.
Dengan meninggalnya Sulastri, hingga saat ini ada 11 perawat di Jawa Timur yang meninggal akibat terpapar Covid-19.
Sementara total perawat yang terpapar Covid-19 di Jatim sebanyak 146 orang.
"Iya yang bersangkutan meninggal positif Covid-19. Total perawat terkonfirmasi positif ada 146 orang. Sementara perawat yang meninggal akibat Covid-19 ada 11 orang," kata Nursalam.
Sehari sebelumnya Selasa (30/6/2020) dr Arief Basuki, dokter anestesi yang sehari-hari bertugas di Rumah Sakit Haji Surabaya juga meninggal dunia karena Covid-19.
• Jasa Raharja Bali Bagikan 500 Paket Sembako ke Warga Terdampak Covid-19
• Aksi Protes Terus Berlanjut, Sopir Angkutan Logistik Tetap Rapid Test Berbayar Jika Masuk Bali
• Update COVID-19: Positif 1.385, Meninggal 58 dan Sembuh 789 Orang
"Iya (dr. Arief meninggal), semua dokter anestesi menangani pasien COVID-19. Dokter intensive care dia," kata dr. Brahmana Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya.