Kedatangan Wisman ke Bali pada Mei 2020 Turun 99,99 Persen Dibanding Mei 2019
“Bila dibandingkan bulan Mei 2019 (yoy), jumlah wisman tercatat turun sedalam minus 99,99 persen. Yakni kunjungan wisman tercatat sebanyak 486.602
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, mencatat kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman) langsung ke Bali, pada Mei 2020 sebanyak 36 kunjungan.
Jumlah tersebut turun sedalam minus 88,99 persen, dibandingkan catatan April 2020 (mtm) sebesar 327 kunjungan.
“Bila dibandingkan bulan Mei 2019 (yoy), jumlah wisman tercatat turun sedalam minus 99,99 persen. Yakni kunjungan wisman tercatat sebanyak 486.602 kunjungan,” kata Kepala BPS Bali, Adi Nugroho, Rabu (1/7/2020).
Wisman yang berkunjung ke Bali, sebagian besar datang melalui bandara, yaitu sebanyak 34 kunjungan (94,44 persen).
• Masuki Era New Normal, Level 21 Mall Gunakan Sistem Touchless untuk Kurangi Sentuhan
• Insentif Petugas Medis Covid-19 di Klungkung Tak Kunjung Cair, Tunjangan Pun Juga Dipotong
• Pakar Virus: Kawasan Pantai Aman Dibuka, Asalkan Tetap Hindari Kerumunan
Sementara itu yang masuk melalui pelabuhan laut pada Mei 2020 tercatat sebanyak 2 kunjungan (5,56 persen).
Secara akumulatif pada periode Januari-Mei 2020, tercatat sebanyak 1.050.060 kunjungan wisman langsung ke Bali.
“Jumlah ini turun sedalam minus 54,47 persen, dibandingkan periode Januari-Mei 2019 (yoy) yang tercatat sebanyak 2.306.266 kunjungan,” sebutnya.
Kunjungan wisman selama Januari-Mei 2020, didominasi wisman asal Australia (21,18 persen), Tiongkok (11,15 persen), India (6,42 persen), Rusia (5,39 persen), Jepang (4,58 persen), Amerika Serikat (4,47 persen), Inggris (4,43 persen), Korea Selatan (4,05 persen), Malaysia (2,94 persen), dan Perancis (2,79 persen).
“Tiongkok tercatat sebagai negara dengan penurunan jumlah wisman paling dalam, selama Januari-Mei 2020 dibandingkan Januari-Mei 2019, yaitu sedalam minus 77,27 persen,” katanya.
Disusul Malaysia minus 55,51 persen, dan India minus 54,92 persen. (*)