Hampir Tiap Hari Ada Kecelakaan Akibat Tali Layangan, Polda Bali Minta Desa Adat Turun Tangan
Hampir setiap hari ada saja pengendara yang jatuh akibat tersangkut tali layangan di Bali. Bahkan, hari ini Senin (6/7/2020) sudah dua pengendara moto
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hampir setiap hari ada saja pengendara yang jatuh akibat tersangkut tali layangan di Bali.
Bahkan, hari ini Senin (6/7/2020) sudah dua pengendara motor yang jatuh saat berkendara akibat tersangkut tali layangan.
Kasubdit Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Bali AKBP Drs I Nyoman Sukasena mengimbau agar masyarakat khususnya yang hobi bermain layang-layang untuk mencari tempat yang aman saat menaikkan layang-layang.
"Kami juga mohon kerja sama dari Desa Adat untuk mengatur masyarakat yang bermain layang-layang di wilayahnya agar diatur, sehingga tidak banyak timbul korban di jalan," kata Sukasena.
• Cadangan Kelistrikan Kritis, Pemprov Bali Diharapkan Eksplorasi Potensi Energi Baru Terbarukan
• Otban Wilayah IV Lakukan Monitoring dan Evaluasi Protokol Kesehatan di Bandara Ngurah Rai
• Pasangan Kekasih Bersama Rekannya Dibekuk Satreskrim Polresta Denpasar, Ini Penjelasan Kepolisian
Senin pagi, seorang pengendara mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Kapal, Mengwi, Badung. Pengendara motor itu jatuh dari kendaraannya saat ada tali layangan yang melintang di jalan.
Kejadian kedua terjadi di Jalan Raya Sunset Road, Kuta, Badung. Seorang pengendara motor yang hendak mendahului kendaraan di depannya tiba-tiba terpental ke pinggir jalan karena tersangkut tali layangan.
"Saya lihat blinya itu (pengendara motor) nyalip dan tiba-tiba saja mental lumayan jauh. Untung jatuhnya di semak-semak," kata saksi Aristya saat dihubungi Tribun Bali.
• Pasien Positif Covid-19 di Buleleng Bertambah Tiga Orang, Ketiganya Miliki Hubungan Keluarga
• Ditangkap Bawa Hasish 0,94 Gram di Canggu Bali, Bule Cantik ini Terancam 12 Tahun Penjara
Menurut Drs Sukasena, pihaknya sudah jauh-jauh hari mengimbau para pengendara agar lebih berhati-hati melintas di jalan sebab banyak masyarakat yang bermain layangan di kawasan jalan raya.
"Sebenarnya serba salah juga, kalau dilarang, mereka memang tidak ada kegiatan karena di PHK, dirumahkan, jadi tidak ada kerjaan. Nah sekarang tugas desa adat mengimbau agar masyarakat tertib main layangan," harap Sukasena. (*)
