Corona di Bali
Pengangguran Naik, BI Masih Prediksi Ekonomi Bali Triwulan II Terkontraksi
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, memperkirakan ekonomi Bali masih akan terkontraksi hingga triwulan II-2020
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Kinerja investasi juga menunjukkan kontraksi, sebagaimana triwulan sebelumnya.
Selanjutnya dari sisi penawaran, kontraksi kinerja ekonomi Bali bersumber dari lapangan usaha utama Bali yaitu penyediaan akomodasi dan makan-minum (akmamin), pertanian, perdapanpan, konstruksi, dan transportasi.
“Adanya pandemi Covid-19 menekan kinerja akmamin, perdagangan, serta transportasi,” katanya.
Selain itu, sejumlah proyek juga tertunda, akibat protokol kesehatan physical distancing sehingga menekan kinerja konstruksi.
Sementara itu, melambatnya sektor pertanian, disebabkan belum masuknya masa panen tanaman panpan (padi) pada triwulan I-2020.
Kebijakan yang awalnya hanya menutup sementara penerbangan dari dan ke Tiongkok, kemudian berlanjut menjadi penutupan sementara Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai.
Selain itu, kebijakan protokol kesehatan juga diberlakukan secara tegas, seperti penutupan seluruh tempat tujuan wisata, pasar, dan pusat keramaian guna mencegah penyebaran Covid-19.
Termasuk kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) oleh Pemerintah Kota Denpasar sejak Mei 2020.
Sehingga kinerja konsumsi triwulan II-2020 diperkirakan terkontraksi.
Indeks Keyakinan Konsumen di Provinsi Bali, pada Mei masih mengalami penurunan dari April IaIu dan berada di level pesimis yang lebih dalam.
“Penurunan cukup dalam, terutama untuk persepsi akan kondisi saat ini baik dalam hal jumlah penghasilan maupun ketersediaan lapangan kerja,” katanya.
Kredit konsumsi melambat dari 5,73 persen (yoy) pada Triwulan I-2020, menjadi 2,5 persen (yoy) di Triwulan II (Apr-Mei) 2020.
Dari sisi fiskal, konsumsi pemerintah masih terbatas.
Sampai Mei 2020, realisasi APBD kabupaten/kota sebesar Rp5,03 triliun atau lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Rp 6,24 triliun).
Sementara itu, realisasi APBD Provinsi Bali tercatat sebesar Rp 2,19 triliun, atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Rp 1,6 triliun).