Corona di Bali
Pengangguran Naik, BI Masih Prediksi Ekonomi Bali Triwulan II Terkontraksi
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, memperkirakan ekonomi Bali masih akan terkontraksi hingga triwulan II-2020
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Kinerja ekspor diperkirakan mengalami kontraksi. Ekspor komoditas pada April 2020, tercatat minus 53,26 persen (yoy) atau terkontraksi lebih dalam, dibandingkan triwulan I-2020 yang sebesar minus 8,15 persen (yoy).
Kinerja investasi juga diperkirakan terkontraksi.
Sejalan dengan hal tersebut, pertumbuhan kredit investasi juga melambat, dari 16,45 persen (yoy) pada triwulan I-2020 menjadi 10,25 persen (yoy) pada triwulan II-2020.
Dari sisi penawaran, hasil tracking menunjukkan penurunan kinerja lapangan usaha utama.
Sektor akomodasi makan minum (akmamin), terkontraksi seiring kontraksi kunjungan wisman dan wisdom.
Hal ini tercermin pada kontraksi jumlah kedatangan penumpang internasional periode 1 Januari 2020 sampai 2 Juli 2020, yang tercatat minus 62,67 persen (yoy).
Demikian pula kontraksi kedatangan penumpang domestik, periode 1 Januari 2020 sampai 2 Juli 2020 tercatat minus 55,67 persen (yoy).
Kinerja sektor perdagangan menurun.
“Hasil SPE menunjukkan pertumbuhan total penjualan negatif pada triwulan II (Apr-Mei) 2020, menurun dibanding triwulan I-2020. Tingkat pengangguran Bali, pada Februari 2020 sebesar 1,21 persen, sedikit meningkat dibanding Februari 2019 sebesar 1,19 persen. Dilihat dari lapangan usahanya, 19,4 persen pekerja di Bali bekerja di sektor perdagangan dan 18,8 persen bekerja di sektor pertanian.
Sementara itu, pangsa pekerja yang bekerja di lapangan usaha akmamin sebesar 13,1 persen.
Tingkat pengangguran di bulan Agustus 2020, diperkirakan berpotensi meningkat seiring berlangsungnya pandemi Covid-19.
“Kami memperkirakan tingkat pengangguran dapat mencapai 3,45 persen apabila tidak ada kebijakan intervensi,” katanya.
Untuk keseluruhan tahun 2020, Trisno memprediksikan perekonomian Bali akan terkontraksi.
Hal ini tidak lepas dari perkiraan terkontraksinya wisman pada tahun 2020 (minus 49 persen pada skenario moderat sampai dengan minus 82 persen pada skenario severe).
Pariwisata tidak berjalan, karena secara global, hampir 11 juta orang terinfeksi, dan lebih dari 500 ribu orang meninggal akibat virus ini.