Corona di Bali
Pengangguran Naik, BI Masih Prediksi Ekonomi Bali Triwulan II Terkontraksi
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, memperkirakan ekonomi Bali masih akan terkontraksi hingga triwulan II-2020
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, memperkirakan ekonomi Bali masih akan terkontraksi hingga triwulan II-2020.
“Kontraksi diperkirakan akan semakin dalam dibandingkan triwulan sebelumnya. Perkiraan ini seiring kebijakan antisipasi penyebaran Covid-19 yang semakin ketat dibanding triwulan sebelumnya,” jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Rabu (8/7/2020).
Berbagai upaya penanggulangan penyebaran Covid-19 telah dilakukan, mulai dari lockdown, social distancing hingga menerapkan protokol kesehatan.
“Pembatasan aktivitas produksi, konsumsi dan distribusi, menyebabkan penurunan kinerja perekonomian negara-negara di seluruh dunia,” katanya.
• Ini Profil Vina, Karyawati Bank BUMN Tipu Nasabah Rp 6,3 Miliar: Status Kontrak, Gaya Hidup Mewah
• Jalan Berlubang di Simpang Buluh Indah Gatsu Dikeluhkan Pengendara, Sering Terjadi Kecelakaan
• Amerika Serikat Resmi Umumkan Keluar dari WHO di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Kata Pejabat Senior AS
Sehingga pertumbuhan ekonomi triwulan I-2020 di banyak negara menurun tajam, seiring meluasnya pandemi Covid-19.
IMF-WEO memperkirakan ekonomi global 2020 pertumbuhannya negatif hingga minus 4,9 persen (yoy).
Seiring hal tersebut, perekonomian nasional juga melambat, dan bedampak ke Pulau Dewata.
Sumber perlambatan terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Penurunan permintaan domestik, kata dia, menekan kinerja komponen pertumbuhan ekonomi, terutama konsumsi swasta akibat Covid-19.
Pada triwulan I-2020, perlambatan ekonomi terjadi di seluruh wilayah dan terdalam di Jawa serta Bali-Nusra.
“Hanya dua provinsi yang mencatat kenaikan pertumbuhan ekonomi, yakni Kalimantan Selatan dan Papua, karena ditopang perbaikan kinerja pertambangan. Sementara itu, terdapat 2 provinsi dengan kinerja ekonomi terkontraksi yakni DIY Yogyakarta dan Bali,” jelasnya.
Di tengah pandemi Covid-19, kinerja ekonomi Bali pada triwulan I-2020 mengalami kontraksi.
“Ekonomi Bali tumbuh minus 1,14 persen (yoy) pada triwulan I-2020, lebih rendah dibandingkan triwulan IV-2019 sebesar 5,51 persen (yoy). Angka ini juga lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional pada periode yang sama, sebesar 2,97 persen (yoy),” sebut Trisno.
Dari sisi permintaan, penurunan kinerja ekonomi Bali bersumber dari kontraksi ekspor luar negeri dan konsumsi pemerintah, serta melambatnya konsumsi rumah tangga (RT).