Virus Corona
Gugus Tugas Nasional Benarkan Covid-19 Bisa Menular Lewat Udara, Utamanya di Ruangan Tertutup
Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof I Gusti Kadek Ngurah Mahardika menjelaskan, percikan tersebut adalah yang paling kecil,
TRIBUN-BALI.COM - Covid-19 yang menyerang pernapasan mulanya menular melalui droplet atau sentuhan pada benda mati, ternyata berpotensi menular melalui udara.
Hal ini pun sudah diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Menanggapi hal tersebut, Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof I Gusti Kadek Ngurah Mahardika menjelaskan, percikan tersebut adalah yang paling kecil, yang kemudian disebut aerosol.
Namun, Covid-19, kata Mahardika, bukanlah flu aerosol.
• Berikut Harga & Spesifikasi Vivo X50 Series, Dapat Dipesan Online di E-Commerce Sampai 15 Juli 2020
• PMI Provinsi Bali Adakan Program Donor Darah Berhadiah Sembako, Segini Jumlah Darah yang Terkumpul
• Siswa Membludak di SMPN 2 Kuta Utara saat Pendaftaran Ulang, Antrean Mengular Sampai Keluar Sekolah
"Kalau yang disebut flu aerosol itu menular bersama aliran angin aliran udara."
"Ke mana aliran udara itulah di sana penyakit itu berjangkit," kata Mahardika dalam siaran BNPB, Jumat (10/7/2020).
Sedangkan Covid-19, Mahardika menyebut virus ini menular lewat udara dalam setting-setting tertentu.
"Ini biasanya dalam setting ruangan tertutup, ruangan ber-AC, pusat perdagangan, perkantoran, tempat-tempat yang menggunakan ventilasi buatan," bebernya.
Di kesempatan yang sama, dr Budiman Bela, juga anggota tim pakar Gugus Tugas, menyebut bukannya WHO tidak pernah mengatakan potensi penularan Covid-19 melalui aerosol itu ada.
"Namun dalam kondisi yang lebih banyak di rumah sakit, di mana kita mengerjakan prosedur-prosedur medik, yang kemudian menimbulkan aerosol."
"Atau di laboratorium di mana di dalam tempat itu virusnya banyak sekali, dan aerosol bisa terbentuk sehingga konstraksi virus semakin tinggi," tutur Budiman.
Untuk itu, Budiman menilai penerapan protokol kesehatan harus ketat dilakukan saat berada di dalam ruangan tertutup seperti yang disebutkan Prof Mahardika.
"Seandainya di tempat tertutup tapi kita menjaga jarak dan memakai masker, maka kemungkinan penularan itu menjadi jauh lebih kecil."
"Itu karena pada saat aktivitas mengeluarkam virus, itu akan mengeluarkan cipratan melalui hidung dan mulut."
• Pelatih Bali United Teco Bicara Soal Leonard Tupamahu yang Berusia 37 Tahun
• Pandemi Corona Pengaruhi Pola Belanja Rumah Tangga di Indonesia, Pengeluaran untuk Makanan Meningkat
• Pasien Covid-19 Terlama di Banyuwangi Sembuh, Empat Bulan Isolasi dan 11 Kali Swab
"Itu akan tertampung oleh masker. Maka saya sarankan tetap gunakan masker," papar Budiman.
Sebelumnya, WHO akhirnya mengakui, virus corona bisa menyebar lewat udara.
Hal itu diungkapkan setelah sebanyak 239 ilmuwan mendesak WHO mengakui penyebaran Virus Corona bisa lewat udara tersebut.
Mengutip Reuters Selasa (7/7/2020), dalam surat terbuka kepada badan yang bermarkas di Jenewa, melalui jurnal Clinical Infectious Diseases, yang terbit pekan ini.
Di mana, 239 ilmuwan dari 32 negara memberikan bukti yang menunjukkan partikel virus ini, bisa menular mereka yang menghirup udara di dekat mereka yang sudah mengidap virus corona.
Adanya partikel kecil yang bisa mengambang di udara dan mengusung virus, para ilmuwan mendesak WHO agar memperbaiki panduan kesehatan.
"Ini bukan serangan terhadap WHO. Ini adalah debat ilmiah."
"Tetapi kami merasa kami umumkan harus karena mereka menolak untuk mendengar bukti," kata Jose Jimenez, seorang ilmuwan University of Colorado yang menandatangani surat tersebut.
Technical Lead Pencegahan Infeksi dan Pengawasan WHO, Benedetta Allegranzi mengakui ada bukti mengenai penyebaran virus lewat udara, meski semua bukti belum benar-benar jelas.
"Kemungkinan penyebaran lewat udara di tempat umum, khususnya di kondisi yang sangat spesifik, daerah yang padat orang, tertutup, dan memiliki,ventilasi ruangan yang buruk, tidak bisa dikesampingkan."
"Namun bukti masih harus dikumpulkan dan dikaji, kami terus melakukan hal tersebut," katanya.
Pengakuan oleh WHO tampaknya akan membuat mereka mengubah petunjuk bagaimana menghentikan penyebaran virus corona.
Jadi seperti apa?
Technical Lead Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan WHO akan mengeluarkan publikasi baru mengenai moda penyebaran virus dalam beberapa hari mendatang.
"Paket yang menyeluruh mengenai cara penanangan diperlukan untuk bisa menghentikan penyebaran," katanya.
"Ini tidak saja social distancing, tapi juga menggunakan masker di tempat yang memerlukan hal tersebut dilakukan."
"Khususnya dimana anda tidak bisa melakukan social distancing dan khususnya bagi pekerja kesehatan," tambahnya.
Jose Jimenez, mengatakan para pekerja kesehatan sejatinya khawatir menyampaikan penyebaran virus lewat udara tersebut, khawatir akan menimbulkan kepanikan.
"Bila orang mendengar kata "terbang di udara", pekerja kesehatan akan menolak untuk pergi ke rumah sakit," katanya.
Dia juga mengatakan ketakutan itu akan membuat banyak orang akan membeli masker canggih yang biasa digunakan oleh petugas di rumah sakit.
Serta dikhawatirkan idak akan lagi yang tersedia untuk negara berkembang.
Meski demikian, Jose Jimenez mengatakan penting sekali agar WHO melihat bukti-bukti secara lebih komprehensif apakah memang virus corona ini bisa menyebar lewat udara.(*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Gugus Tugas Benarkan Covid-19 Bisa Ditularkan Melalui Udara, Terutama di Ruangan Tertutup,