Corona di Bali

Update Covid-19: Pasien Sembuh di Bali Sudah 56,97 Persen, Kasus Positif Masih Bertambah

Sehari setelah penerapan new normal tahap pertama, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bali masih bertambah.

Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi Update Covid-19 - tes swab. 

TRIBUN-BALI.COM - Sehari setelah penerapan new normal tahap pertama, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bali masih bertambah.

Jumat (10/7/2020), Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mencatat ada penambahan sebanyak 86 kasus yang semuanya merupakan transmisi lokal.

Dengan demikian, secara kumulatif jumlah pasien positif Covid-19 di Bali sudah mencapai 2.110 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.733 (82,13 persen) merupakan kasus positif Covid-19 yang penularannya melalui transmisi lokal.

Meski demikian, pasien sembuh juga bertambah sebanyak 31 orang.

Adapun jumlah kumulatif pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh di Bali sebanyak 1.202 orang atau jika dipersentasekan sebesar 56,97 persen.

Selain itu, per Jumat (10/7/2020) tidak ada penambahan pasien meninggal terkait Covid-19 di Bali, sehingga jumlahnya tetap sebanyak 26 orang.

"Dapat kami sampaikan juga jumlah pasien yang meninggal untuk hari ini tidak ada. Sehingga secara kumulatif sampai hari ini berjumlah 26 orang terdiri 24 orang WNI dan 2 orang WNA," kata Dewa Made Indra Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Jumat (10/7/2020).

Sedangkan pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) berjumlah 882 orang yang dirawat di 14 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Gran Mega dan BPK Pering.

Jika dilihat dari peta sebaran, Kota Denpasar masih menjadi wilayah dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi di Bali yaitu 809 kasus.

Kemudian disusul Kabupaten Badung (292 kasus), Klungkung (208 kasus), Bangli (186 kasus), Gianyar (166 kasus),  Buleleng (139 kasus), Karangasem (124 kasus), Tabanan (98 kasus), dan Jembrana (46 kasus).

Denpasar Bentuk Tim Terpadu
Diberitakan sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kota Denpasar membentuk Posko Tim Terpadu Pemantauan Kepatuhan Tatanan Kehidupan Normal Baru dan protokol kesehatan, Jumat (10/7/2020) yang terpusat di Posko Terpadu Pasar Phula Kerti Jl Waturenggong dan Pasar Pemeregan Jl Pulau Kawe.

Posko Tim Terpadu yang dikoordinir Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar ini dibentuk untuk mempermudah masyarakat khususnya pedagang dan pengunjung pasar untuk memperoleh informasi seputar Covid-19.

"Selain itu, untuk mengetahui sejauh mana kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan yang telah ditetapkan di Pasar Rakyat atau Pasar Tradisional. Mengingat  penularan Covid-19 saat ini banyak terjadi di klaster pasar dan di lingkungan keluarga," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari.

Masyarakat juga dapat melaporkan apabila ada orang, pedagang atau pengunjung pasar yang tidak mematuhi protokol kesehatan ke posko terpadu itu.

"Ketika masyarakat ada yang melapor tentang pedagang atau pengunjung pasar yang tidak menerapkan protokol kesehatan, maka segera bisa diingatkan atau diambil tindakan sesuai peraturan walikota atau Perwali PKM no. 32 tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat," kata Sri Utari.

Hal tersebut  bisa dilakukan karena  tim terpadu   yang dikoordinir oleh Disperindag  melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Babinsa, Babinkambtibmas, Satpol PP,  pengelola pasar dan aparat desa sesuai lokasi pasar.

Tidak hanya itu  tugas Tim Terpadu yang dibentuk juga tidak berbeda jauh dengan satgas covid-19 yang ada setiap desa. Meskipun demikian namun tugas utama dari tim tersebut adalah melihat sejauh mana kepatuhan protokol kesehatan yang telah ditentukan, dalam upaya mengurangi Covid-19. 

Sri Utari mengaku Posko TIM Terpadu yang dibentuk akan selalu ada petugas yang berjaga  di sana sehingga  bisa melayani masyarakat. 

Begitu juga masyarakat bisa  menyampaikan informasi  kepada petugas jika melihat atau menemukan sesuatu terkait dalam penyebaran Covid-19. Seperti melapor jika ada tetangganya yang baru pulang dari luar daerah atau ada pedagang tidak enak badan ketika berjualan di pasar bisa melapor di posko tersebut.

"Kita siap memberikan pelayanan dan  menerima berbagai pengaduan terkait Covid-19, dengan demikian kita dapat memperkecil terjadinya penularan Covid-19,” jelasnya.

Meskipun Tim Terpadu Pemantauan Kepatuhan Tatanan Kehidupan Normal Baru hanya ada  dua pos induk. Namun masyarakat tidak perlu khawatir karena setiap pasar rakyat yang ada di Kota Denpasar telah ada  posko satgas covid-19 yang dikoordinir oleh pengelola pasar. 

Sehingga masyarakat bisa menyampaikan berbagai informasi yang dialami karena satgas covid 19 yang ada di pasar rakyat akan memberikan pelayanan secara maksimal dan selalu berkoordinasi di Pos Induk Tim Terpadu Pemantauan Kepatuhan Tatanan Kehidupan Normal Baru .

Dengan adanya Posko Tim Terpadu ini Sri Utari mengharapkan masyarakat selalu mematuhi dan mengikuti  protokol kesehatan secara ketat. 

Dengan demikian masyarakat menjadi terbiasa dalam menyambut tatanan kehidupan baru ini, serta bisa produktif dan aman covid-19.

Pendidikan di Masa Pandemi
Meskipun ada pelonggaran di sektor pariwisata dengan diberlakukannya new normal tahap pertama oleh Pemerintah Provinsi Bali, namun tidak demikian dengan sektor pendidikan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra meminta agar pendidikan  tetap produktif, meskipun prosesnya hingga saat ini belum bisa berlangsung secara normal melalui tatap muka

“Sektor pendidikan harus bisa beradaptasi dan tetap produktif. Dunia pendidikan harus bisa merespons dengan cepat dan tidak boleh lemah. Pendidikan harus tetap bergerak tetapi dengan cara baru, metode, sarana, pendekatan dan kecakapan yang baru yang mungkin sebelumnya tidak digunakan," kata Sekda Dewa Indra saat melakukan tatap muka secara virtual dengan para kepala sekolah serta guru di SMA negeri/swasta, SMK serta SLB di sembilan kabupaten/kota se- Bali dari ruang kerjanya, Jumat (10/7/2020).

Di hadapan sekitar 300 peserta virtual tersebut, Sekda Dewa Indra meminta agar para kepala sekolah maupun guru untuk terus melakukan adaptasi serta inovasi dalam metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Baginya, tidak hanya sarana prasarana penunjang seperti sarana wifi, laptop, smartphone yang harus dipersiapkan, tetapi para guru juga harus mampu menyajikan pembelajaran dengan cara yang menarik dan efiisen sehingga mudah dipahami dan tidak membuat siswa bosan.

Guru harus bisa menyajikan materi pembelajaran dalam konteks online dengan sangat baik.

Disamping dari sisi guru dan sarana prasarana, pihak sekolah juga diminta untuk memastikan kemampuan akses siswa untuk melakukan pembelajaran secara daring.

“Dalam pembelajaran daring permasalahannya adalah akses. Kita harus perhatikan juga kemampuan finansial siswa dalam mengakses daring tersebut. Jangan sampai siswa tidak memilki kemampuan mengakses internet karena ekonomi yang kurang mendukung. Ini harus dipikirkan dan dipetakan terkait kondisi siswa di masing-masing sekolah sehingga proses pembelajaran daring berjalan lancar," pintanya.

Meskipun saat ini proses belajar mengajar belum dilaksanakan secara langsung di sekolah, pihak sekolah diminta sudah mempersiapkan pelaksanaan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.

Sekolah, kata Dewa Indra, harus memastikan penggunaan masker bagi semua warga sekolah, menyiapkan tempat mencuci tangan yang memadai sesuai jumlah siswa, memastikan ketersediaan sabun, mengatur jarak bangku di dalam kelas, pengaturan aktivitas siswa, melakukan penyemprotan rutin di kelas maupun sarana sekolah lainnya.

Jika diperlukan, pihak sekolah diminta menuangkan protokol kesehatan dalam peraturan tata tertib sekolah dan membentuk petugas yang khusus memantau semua warga sekolah menerapakan protokol kesehatan dengan tertib dan disiplin.

“Senin ini (13 Juli) kegiatan pengenalan sekolah akan dilakukan secara daring. Siapkan secara matang dan seefektif mungkin. Di tahap ini kita bisa perkenalkan juga tata tertib sekolah termasuk pelaksanaan protokol kesehatan disamping tentunya perkenalan guru serta sarana prasarana sekolah," jelas Dewa Indra

"Memang situasi saat ini berat, namun kita jangan menyerah, kita harus bisa mengatasi situasi ini. Covid-19 jangan sampai mematahkan semangat kita, Covid-19 bukan halangan kita untuk produktif. Kita hanya perlu beraptasi dan melakukan inovasi," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved