KPU Waspada, Dua Petugas Pilkada Bangli Positif Terpapar Corona

Petugas PPDP diwajibkan untuk melakukan rapid test sebelum pelaksanaan Coklit ke rumah-rumah warga.

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Bambang Wiyono
NET
Ilustrasi Pilkada serentak 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Ratusan petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) Bangli bakal memulai masa kerjanya Rabu (15/7/2020) di masing-masing desa.

Sebelumnya, mereka sudah menjalani rapid test.

Hasil rapid test, beberapa orang reaktif.

Namun setelah ditindaklanjuti ke tes swab, yang positif Covid- 19 ada dua orang, yakni seorang PPS (Petugas Pemungutan Suara) dan PPDP.

Ketua KPU Bangli, Putu Gede Pertama Pujawan mengatakan, dari 568 orang PPDP, 555 orang di antaranya telah menjalani rapid test.

Hasilnya, lima orang reaktif, dan satu orang PPDP asal Banjar Bangun Lemah, Desa Apuan, Susut terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani tes swab.

“Terhadap satu orang yang terkonfirmasi positif, selanjutnya dikarantina di rumah karantina Provinsi Bali. Sedangkan 13 orang PPDP sisanya, hari ini (kemarin) masih menjalani rapid test,” ucapnya.

Pujawan menjelaskan, petugas PPDP diwajibkan untuk melakukan rapid test sebelum pelaksanaan Coklit ke rumah-rumah warga.

KPU tidak ingin ada klaster baru penyebaran Covid dari penyelenggara Pilkada.

Pujawan menyebut, ada dua orang petugas dinyatakan positif Covid, terdiri PPDP dan PPS yang lebih dulu diketahui terpapar.

Pujawan menjelaskan, PPS yang dinyatakan positif Covid, tugas-tugasnya akan di-backup oleh PPS lainnya.

Sedangkan untuk PPDP jika hasil rapid testnya reaktif, digantikan orang lain.

“Apabila dalam perjalanannya PPDP yang bersangkutan dinyatakan positif, maka sebelum 20 hari masa kerjanya yang bersangkutan masih boleh diganti dan tidak dibayar. Namun jika lebih dari 20 hari masa kerja, akan dibayar dan tugasnya akan dibackup langsung oleh PPS,” jelasnya.

Pujawan menambahkan, tahapan Pilkada Bangli diawali dengan pemutakhiran data pemilih melalui pencocokan dan penelitian (Coklit) mulai Rabu (15/7/2020).

Ada pola Coklit baru mengingat masih ada warga yang melakukan karantina mandiri. Yakni dengan pola jaringan selular.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved