Uang Rp 5.000 di Tangan Mayat Putu Sekar, Ditemukan Bersimbah Darah di Warung

Putu Sekar ditemukan tewas mengenaskan di dalam warung miliknya, Senin (13/7/2020) sore, diduga wanita berusia 50 tahun itu korban pembunuhan.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Bambang Wiyono
tribun bali/ ratu ayu desiani
Polisi melakukan penyelidikan di sekitar lokasi tewasnya Putu Sekar, Selasa (14/7/;2020) di Dusun Dauh Pura, Desa Depeha, Kubutambahan, Buleleng. 

Seperti kalung emas, serta tas pinggang yang biasa digunakan oleh korban.

"Kami sudah mengecek barang berharga yang ada di dalam rumah korban. Semuanya masih utuh dan rapi. Jadi yang hilang itu hanya barang yang ada di tubuh korban, seperti kalung emas dan tas pinggang. Saat ditemukan, jenazah juga ditemukan masih dalam posisi memegang uang Rp 5.000. Mungkin korban dibunuh seusai melayani pembeli, atau bagaimana. Kasus masih kami dalami," jelas AKP Mustiada.

Kapolsek Kubutambahan menyebut, kasus seperti ini baru pertama kali terjadi di wilayah hukum Kubutambahan.

Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh pedagang untuk selalu waspada.

"Kalau berjualan itu, minimal berdua. Jangan sendirian, untuk meminimalisir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ucapnya.

Empat Bulan Menjanda

Saksi Desak Made Liarmi menuturkan, pada Senin sore ia mendatangi warung milik korban yang juga adiknya itu untuk membeli pakan babi.

Namun, ia melihat korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan bersimbah darah.

Liarmi berteriak histeris, dan bergegas meminta pertolongan warga.

Liarmi tidak menyangka jika adik bungsunya itu tewas dengan kondisi mengenaskan.

Pasalnya, sejak suami almarhum meninggal dunia empat bulan lalu karena penyakit stroke, Liarmi lah yang menemani korban di rumah.

Sebelum ajal menjemput sang adik, Liarmi tidak memiliki firasat buruk.

"Setiap hari saya selalu menemani dia (Putu Sekar, red) tidur malam. Saya datang ke rumahnya mulai jam enam sore, terus pulang jam enam pagi. Datang untuk menemani dia tidur saja. Kasihan soalnya di rumahnya sepi, dari pernikahannya dia dengan suaminya, mereka tidak memiliki keturunan. Putu Sekar juga tidak pernah cerita punya masalah. Tidak ada firasat buruk juga," ucap Liarmi.

Hingga Selasa, jenazah Putu Sekar masih dititipkan di RSUD Buleleng.

Bila polisi sudah mengizinkan jenazah diambil, pihak keluarga akan langsung mengubur di setra adat Desa Depaha.

"Tradisi di desa ini, warga yang meninggal karena tidak wajar harus segera dikuburkan. Setelah dikubur, baru nyari hari baik untuk upacara ngabennya," terang Liarmi. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved