Covid-19 Bisa Menyebar lewat Udara, Bagaimana Cara Melindungi Diri?
Riset terbaru telah membuktikan bahwa virus corona juga bisa menyebar dengan mudah melalui partikel lebih kecil yang melayang-layang di udara selama
TRIBUN-BALI,COM - Sebelumnya, WHO menyatakan Covid-19 hanya menyebar melalui droplet alias tetesan air liur yang keluar saat seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
Namun, riset terbaru telah membuktikan bahwa virus corona juga bisa menyebar dengan mudah melalui partikel lebih kecil yang melayang-layang di udara selama berjam-jam dan terhirup oleh seseorang.
Sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa Covid-19 bisa menyebar lewat udara atau airborne.
Itu sebabnya, menjaga jarak minimal dua meter di ruang tertutup tidak cukup untuk mencegah penyebaran virus ini.
Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa melindungi diri dari infeksi Covid-19?
• Selain Alpukat, Inilah 13 Makanan untuk Menurunkan Berat Badan
• Rebut Suami dari Istri Sah, Oknum ASN yang Dituding Pelakor Ini Akhirnya Ditahan & Terancam Dipecat
• Mandra Sedih Omas Meninggal Setelah Sempat Rahasiakan Sakit, Dia Manusia yang Enggak Pernah Ngeluh
Melansir data Healthline, cara terbaik untuk mencegah infeksi corona yang telah dinyatakan menular lewat airborne ini adalah dengan menghindari kerumunan di rungan tertutup.
Setiap gedung atau ruangan juga harus memiliki ventilasi udara yang efektif.
"Cara ini memiliki efek yang jauh lebih positif untuk mencegah penularan virus daripada hanya sekadar melakukan physical distancing," ucap Robert Glatter, pakar kesehatan dari New York.
Menurut Glatter, memakai masker juga menjadi cara paling efektif untuk mencegah penularan virus corona yang bisa terjadi lewat airborne ini.
• Sering Menimbun Barang hingga Jadi Sampah? Hati-Hati Terkena Penyakit Ini
• Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini, Cerah Berawan, BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi Capai 2 Meter
• Di Tengah Pandemi, Para Miliarder Ini justru Semakin Kaya
Penularan virus corona
Penelitian telah menunjukkan orang yang terinfeksi bisa menyebarkan virus ketika mengembuskan napas, berbicara, atau batuk.
Fragmen-fragmen virus atau microdroplet tersebut bisa melayang di udara dan berpotensi melayang jauh hingga jarak beberapa meter.
Hal ini bisa menyebabkan kontaminasi dengan jangkuan yang lebih luas.
"Awalnya, virus corona hanya bisa ditularkan lewat droplet yang bergerak sekitar dua meter dan jatuh ke permukaan dengan cepat," ucap Dean Winslow, pakar penyakit menular dari Stanford Health Care.
Penelitian terbaru juga membuktikan bahwa transmisi melalui udara memainkan peran yang lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya.