Oknum Tukang Data Permainkan Bantuan Pemerintah, Bupati Gianyar: Nanti Saya Bagikan yang Tidak Dapat

Bantuan sembako tahap dua Pemkab Gianyar masih belum memberikan keteduhan di masyarakat. Pasalnya, di sejumlah desa bantuan tersebut masih menjadi po

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Sejumlah sembako yang dibagikan untuk masyarakat Gianyar, dinaikkan dalam truk, Jumat (17/7/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Bantuan sembako tahap dua Pemkab Gianyar masih belum memberikan keteduhan di masyarakat.

Pasalnya, di sejumlah desa bantuan tersebut masih menjadi polemik.

Kondisi itu, disebut-sebut disebabkan oleh oknum petugas yang mendata penerima bantuan, lebih mengutamakan orang dekat sebagai penerima bantuan.

Berdasarkan informasi dihimpun Tribun Bali, Minggu (19/7/2020), akibat ulah kenakalan sejumlah oknum dalam melakukan pendataan, mengakibatkan masih terdapat masyarakat tercecer.

Padahal, dibandingkan dengan masyarakat penerima bantuan sembako tersebut, masyarakat ini lebih pantas mendapatkan.

Warga Dukuh Penaban Karangasem Bangun Tempat Cuci Tangan Ditiap Pekarangan Rumahnya

Indonesia di Atas China, 10 Negara di Asia dengan Kasus Tertinggi Covid-19

Menekan Penularan Covid-19, DLHK Kota Denpasar Melakukan Penyemprotan Desinfektan Secara Rutin

Sejumlah sumber mengatakan, permainan oknum-oknum tersebutlah yang mengakibatkan, setiap adanya bantuan dari pemerintah selalu menimbulkan ketidakharmonisan antar warga.

“Setiap ada bantuan selalu lewat terus. Ini menurut saya bukan pemerintah yang salah, tapi yang mendata di lapangan. Yang didata orang dekatnya, dan dirinya sendiri. Tidak jarang juga ada perangkat desa yang dapat,” ujar sumber Tribun Bali.

Bupati Gianyar, Made Mahayastra mengatakan, pihaknya juga mendapatkan informasi demikian.

Pihaknya meminta masyarakat yang tidak mendapatkan, Jumat (17/7/2020) lalu, supaya tidak emosional.

Mahayastra mengatakan akan kembali memberikan, paling lambat dua minggu ini.

“Ya, saya sudah dengar informasi seperti itu. Nanti saya akan bagikan pada semua yang tidak dapat. Paling lambat dalam waktu dua minggu ini saya akan kasi,” ujar Mahayastra.

Promo Alfamart Produk Kebersihan Mulut dan Gusi, Tersedia Produk Mulai Harga Rp 2.900

Predator Seksual Reyhard Sinaga Akan Difilmkan, Mengupas Kejahatan Pemerkosaan Berantai di Inggris

Strategi Pendidikan untuk Bersaing di Era Digital

Dalam mengantisipasi oknum-oknum petugas nakal, Mahayastra memiliki cara lain agar bantuan susulan ini tidak ada kesan dipermainkan lagi, maka yang sebelumnya tidak dapat ini akan disuruh mendaftar langsung ke kantor desa/kelurahan.

Di kantor desa tersebut, kata dia, harus benar adil dalam memberikan bantuan.

“Nanti saya akan suruh yang tidak dapat, daftar lagsung ke kantor desa. Namun yang diterima ini, harus yang benar-benar tidak pernah mendapat bantuan apapun, baik BLT, dana stimulus, bantuan sembako dari kabupaten, termasuk masyarakat yang sudah mapan dan bukan anggota TNI, Polri, PNS dan pensiunan. Terkait kategori mapan, bukan berarti dia punya mobil, karena yang punya mobilpun banyak yang terdampak,” tandasnya.

Norwich vs Burnley, Menang 2-0 atas Tuan Rumah Norwich, Burnley Jaga Asa ke Liga Eropa Musim Depan

Terkait berapa jumlah kuota sembako untuk batuan susulan tersebut, Mahayastra menegaskan tidak ada kuota.

“Tidak ada kuota. Artinya, berapapun jumlahnya nanti, segitu kita akan berikan,” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved