Bali Disebut Berhasil Tangani Covid-19, Cok Ace Jawab Soal Kekhawatiran Penularan dari Wisatawan

Beberapa provinsi atau kabupaten yang cukup berhasil menangani Covid-19 maka pusat merasa sudah layak membuka pariwisatanya.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/I Made Argawa
Seorang wisatawan menikmati wisata jukung di Ulun Danu Beratan, Jumat (30/3/2018). 

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menjadi narasumber pada program salah satu TV nasional, Senin (20/7/2020) malam (dokumentasi Pemprov Bali)

Langkah Preventif

Mengenai kekhawatiran akan merebaknya kembali Covid-19 yang dibawa oleh wisatawan asing, Cok Ace menjelaskan bahwa Pemprov Bali telah mengambil langkah preventif.

“Kami telah mengeluarkan SE Gubernur tentang protokol kedatangan pelaku perjalanan dari luar negeri. Dalam SE tersebut diatur berbagai hal yang harus dipenuhi seperti surat pernyataan dan hasil negatif Covid-19,” kata dia.

Sementara untuk mendukung kepercayaan asing terhadap Bali, dia melanjutkan jika Pemprov Bali tengah meningkatkan fasilitas, baik di ruang publik maupun fasilitas kesehatan.

“Jumlah bed rumah sakit kita tambah, fasilitas penanganan Covid-19 kita tingkatkan. Ini bukannya kita berharap jumlah kasus naik, kita terus cegah hal tersebut. Ini lebih kepada menjaga trust para wisatawan kepada pengelolaan pariwisata di tengah pandemi di Bali,” tandasnya.

Mengenai penanganan Covid-19, Wagub Cok Ace juga mengatakan Bali sudah sangat baik.

Hal itu bisa dilihat dengan angka kasus yang cukup rendah di Indonesia serta fatality rate yang hanya sekitar 1,58 persen.

Menurutnya, hal tersebut tidak lepas dari koordinasi yang baik antara pemerintah dengan desa adat.

“Kami bekerja sama dengan desa adat untuk mengatur masyarakat, bahkan berbagai sanksi telah diberlakukan oleh desa setempat. Pada umumnya masyarakat Bali adalah masyarakat yang patuh, sehingga kami bisa menekan angka kasus,” imbuhnya.

Sementara dari segi sanksi, Pemprov Bali bagi melaksanakan penegasan bagi para pelanggar.

Ia mencontohkan, seperti penyelenggara yoga massal di tengah pandemi.

Pemerintah langsung mendeportasi Warga Negara Asing (WNA) yang menyelenggarakan.

“Sebenarnya kegiatannya bagus untuk kesehatan, namun kita harus tetap menegakkan peraturan makanya kita tindak dengan tegas,” kata Panglingsir Puri Ubud itu. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved