Pakar WHO Sebut Secara Realistis Vaksin Covid-19 Baru Bisa Digunakan pada 2021
pakar dari WHO menyatakan masyarakat tidak bisa berekspektasi bahwa vaksin bisa digunakan dalam waktu dekat.
TRIBUN-BALI.COM - Hingga saat ini, sejumlah penelitian terkait vaksin virus corona sudah menunjukkan hasil yang cukup positif.
Banyak negara bersama perusahaan farmasi berlomba-lomba untuk segera melahirkan vaksin yang bisa meredakan wabah.
Meskipun demikian, pakar dari WHO menyatakan masyarakat tidak bisa berekspektasi bahwa vaksin bisa digunakan dalam waktu dekat.
Kepala program darurat WHO, Dr. Mike Ryan, meyakinkan kalau saat ini WHO sedang bekerja untuk memastikan distribusi vaksin yang adil dan merata.
• Peluncuran Program The Newest Hype di Level 21 Mall, Ini Berbagai Keistimewaan yang Dihadirkan
• Begini Pesan Khusus Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara di Hari Anak Nasional 2020
• Menteri BUMN & Direksi Pertamina Digugat Federasi Serikat Pekerja Pertamina Terkait Perkara Ini
Dr. Ryan juga meyakinkan kepada publik bahwa sejauh ini semua penelitian menunjukkan kemajuan yang luar biasa, tanpa ada kegagalan dan menunjukkan respons imun yang baik.
Di sisi lain, ia meminta masyarakat dunia untuk lebih bersabar karena penggunaan vaksin pertama mungkin baru bisa terjadi pada awal tahun depan.
"Secara realistis penggunaan vaksin perdana baru bisa terjadi di awal tahun depan sebelum semua orang bisa mendapatkannya," ungkap Dr. Ryan seperti dikutip dari Channel News Asia.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa saat ini WHO tetap berusaha semaksimal mungkin agar semua masyarakat bisa mendapatkan akses menuju vaksin dengan mudah.
WHO sebagai induk organisasi kesehatan dunia juga terus memantau puluhan penelitian di seluruh dunia terkait vaksin corona yang saat ini sedang berlangsung.
Saat ini banyak penelitian yang sudah memasuki fase 3 di mana calon vaksin mulai diuji pada sampel manusia.
"Kita harus adil tentang ini, karena ini adalah kebutuhan global. Vaksin untuk pandemi ini bukan untuk orang kaya, bukan untuk orang miskin, tapi itu untuk semua orang," tambah Dr. Ryan.
Sebelumnya, pada Selasa (21/7/2020) kemarin, WHO telah mengumumkan data 24 lembaga peneliti vaksin corona yang sudah sampai pada tahap evaluasi uji klinis.
Dari 24 pengembang vaksin tersebut ada empat calon vaksin virus corona yang masuk fase 3 tahapan uji coba klinis.
Fase 3 ini menjadi tahap akhir dari uji coba klinis sebelum vaksin virus corona mendapatkan lisensi untuk bisa diproduksi secara massal.
• BTS Catat Guinness World Records, Konser Online BANG BANG CON: The Live Memiliki Penonton Terbanyak
• Tiga Pelaku Spesialis Pencuri Traktor Ditangkap Polres Badung di Tabanan
• Fokus pada 5 Sasaran, Polres Badung Kerahkan 60 Personel untuk Operasi Patuh Lempuyang 2020
Sementara itu WHO mencatat ada 28 calon vaksin virus korona lainnya dari sebanyak 24 pengembang, masih ada di fase 1 dan fase 2 uji klinis.
Sedangkan 142 yang lainnya masih tahap pra klinis sebelum masuk fase 1 uji klinis.(*)