Ini Perbedaan Antara Stres dan Depresi, Perhatikan Ciri-ciri Serta Penyebabnya

Namun, terlalu banyak stres bisa membuat seseorang susah konsentrasi, susah tidur, dan membuat putus asa.

Editor: Wema Satya Dinata
Gambar oleh Pete Linforth dari Pixabay
Foto ilustrasi wanita yang sedang stres dan memiliki banyak masalah 

Namun, ada kalanya respons stres gagal dimatikan dan direset setelah situasi sulit berlalu.

 Kondisi ini dapat memicu depresi pada kelompok rentan.

Beragam kehilangan seperti kepergian orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, bencana alam, peristiwa traumatis, penyakit kronis adalah faktor risiko utama penyebab depresi.

Bersedih merupakan respons normal dan sehat menghadapi kehilangan.

Tapi, jika berlangsung terlalu lama dapat memicu depresi.

 Hubungan erat antara stres dan depresi

Hubungan antara stres dan depresi kompleks dan saling berkaitan.

 Orang yang stres sering mengabaikan praktik gaya hidup sehat.

Mereka umumnya mencari pelarian dengan merokok, minum alkohol, sampai mengabaikan olahraga teratur.

Begitu kehilangan seuatu yang berharga, seseorang cenderung stres dan terpukul. Tak jarang mereka juga menarik diri dari lingkar sosial.

 Seperti diketahui, lingkar sosial adalah jaring pengaman dari depresi.

 Apabila Anda saat ini sedang bergelut dengan stres yang intens, baiknya segera mencari solusi agar tidak berkembang menjadi depresi.

Jika kondisinya sudah mengarah kepada depresi, segera minta bantuan tenaga kesehatan mental.(*)

 Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana Stres Bisa Memicu Depresi?",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved