Petugas Keamanan AS Buka Paksa Konsulat China di Houston yang Sudah Ditutup, Ada Apa?
Sebelum meninggalkan gedung mereka terlihat memasukkan barang-barang ke dalam truk, dan membuang aneka barang ke bak sampah.
TRIBUN-BALI.COM - Setelah batas waktu penutupan kantor konsulat China di Houston, Texas, Amerika Serikat (AS) berakhir pada pukul 16.00 waktu setempat, atau Sabtu dini hari ini waktu Indonesia, sejumlah petugas keamanan AS membuka paksa pintu gerbang konsulat tersebut, dan memasuki gedungnya.
Saat itu semua staf diplomatik China sudah meninggalkan gedung.
Sebelum meninggalkan gedung mereka terlihat memasukkan barang-barang ke dalam truk, dan membuang aneka barang ke bak sampah.
Ketika mereka pergi meninggalkan gedung konsulat sejumlah orang yang berunjuk rasa mendukung keputusan Presiden Donald Trump, meneriakkan ledekan kepada para diplomat China tersebut.
• Pelatih Bali United Doakan Pelatih Persib Bandung Cepat Pulih dan Segera Kembali ke Lapangan Hijau
• Usut Kasus Pelarian Djoko Tjandra, ICW Desak DPR Selidiki dengan Menggunakan Hak Angket
• Rincian Besaran Gaji ke-13 PNS & Pensiunan yang Cair Agustus 2020,Ini 6 Tunjangan di Luar Gaji Pokok
Gedung itu lantas dijaga petugas keamanan dari Kementerian Luar Negeri AS setelah sejumlah petugas yang masuk ke gedung tersebut.
Penutupan konsulat China di Houston tersebut sesuai dengan perintah yang dikeluarkan pemerintah AS pada Rabu lalu.
Pemerintah AS menuding konsulat China di Houston itu menjadi pusat kendali pencurian aset hak cipta intelektual AS, dan memerintahkan China menutupnya dalam waktu 72 jam.
Pemerintah China kemarin membalas, dengan memerintahkan AS menutup konsulatnya di Kota Chengdu, juga dalam waktu 72 jam.
Einar Tangen, seorang konsultan politik untuk pemerintah China, menilai, cara masuk petugas AS ke konsulat China di Houston itu sangat aneh, dan melanggar protokol diplomatik.
"Mungkin mereka ingin mendapatkan dokumen yang bisa digunakan untuk kampanye politik menjelek-jelekkan China," kata Tangen dari Beijing, kepada aljazeera.com, Sabtu, 25 Juli 2020.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menyebut perintah penutupan konsulat AS di Chengdu antara lain karena sejumlah staf diplomatik AS di konsulat tersebut melakukan kegiatan di luar kapasitas mereka.
"Mereka mencampuri urusan dalam negeri, membahayakan keamanan dan kepentingan nasional China," kata jubir itu tanpa merinci kegiatan para diplomat AS tersebut.
Setelah perintah penutupan diumumkan China, staf konsulat AS di Chengdu pada hari ini terlihat sibuk mengemasi barang-barang.
Kendaraan angkut terlihat keluar masuk gerbang konsulat, sementara di luar halaman puluhan polisi China tampak berjaga-jaga.
• Tidak Bisa Sendiri dan Menjomblo, Anya Geraldine Ngaku Sampai Datangi Psikolog
• Dulu Hidup Menderita, Ini Fakta Mengejutkan dari Haji Bolot yang Kini Miliki 142 Kontrakan
• Profil Joey King, Pemeran Film The Kissing Booth 2, Mulai Perjalanan Karier Hingga Kehidupan Pribadi
Konsulat tersebut harus tutup pada Senin mendatang pukul 10.00 sesuai batas waktu 72 jam yang diberikan pemerintah China.
Balas membalas penutupan konsulat itu merupakan babak lanjut dari perseteruan AS-China yang sudah memburuk sejak dua dekade terakhir.
Perselisihan dua negara ini menyangkut banyak hal, antara lain masalah perdagangan, persaingan teknologi, penolakan AS terhadap klaim China atas Laut China Selatan, dan sebagainya.
Dalam situasi memanas tersebut, pihak berwajib AS masih terus melakukan pengusutan terhadap empat ilmuwan China yang sedang bekerja di AS.
Mereka dituduh melakukan kecurangan saat mengajukan visa masuk AS.
Kecurangan itu berupa tidak mengungkapkan jati diri sebenarnya bahwa mereka adalah anggota angkatan bersenjata China, yang disebut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Peningkatan ketegangan AS-China belakangan ini, menurut analis, tak lepas dari upaya Donald Trump menaikkan popularitasnya guna memenangkan kembali kursi presiden dalam pemilu presiden AS pada November mendatang.
Isu China memang mengemuka di masyarakat AS, karena peningkatan kekuatan ekonomi China yang fenomenal telah menggerogoti kekuatan ekonomi AS, yang tentu berdampak pada kemakmuran masyarakat AS.
Oleh karena itu, Trump ingin menunjukkan diri sebagai tokoh yang mampu melawan China, yang berarti pula sejalan dengan harapan masyarakat.(*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Petugas AS Buka Paksa Konsulat China di Houston yang Sudah Ditutup China,