Emosi Tidak Stabil di Tengah Pandemi, Berikut Cara Menghadapinya

Pandemi Covid-19 juga turut mempengaruhi kondisi emosional banyak orang. Tak jarang, selama masa pandemi ini kondisi emosional kita juga turut mengala

kompas.com
Ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM - Pandemi Covid-19 juga turut mempengaruhi kondisi emosional banyak orang.

Tak jarang, selama masa pandemi ini kondisi emosional kita juga turut mengalami fluktuasi atau tidak seimbang.

Belum bisa dipastikan kapan pandemi ini akan berakhir. Namun, bukan berarti kita harus terus-menerus larut hidup dalam gejolak emosi.

Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

Psikolog dari Cleveland Clinic, Susan Albers mengatakan ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi gejolak emosi yang terjadi selama masa pandemi ini.

Berdamai dengan kondisi stres Kita harus memahami bahwa tubuh dan pikiran kita tidak benar-benar siap untuk menangani kondisi tanpa kepastian seperti pandemi ini.

Pada akhirnya, situasi pandemi ini bisa menjadi stresor jangka panjang.

"Periode stres yang berkepanjangan bisa mempengaruhi kondisi fisik kita," ucap Albers.

Debut Soulfood di Single Mi Say, Cocok Menemani di Masa Sulit

Suhu hingga Bakteri, 6 Penyebab Orang Tiba-Tiba Menggigil Kedinginan

Makna Hari Raya Idul Adha Bagi Umat Muslim, Relevansi Kurban di Masa Pandemi Covid-19

Perubahan rutinitas yang terjadi selama pandmei ini juga bisa menambah stres.

Ini hal yang wjar terjadi karena manusia adalah makhluk yang hidup dengan kebiasaan atau rutinitas.

"Ketika ada perubahan terjadi tiba-tiba, banyak orang merasa stres karena menolak perubahan," ucap Albers.

Menurut Albers situasi pandemi ini telah mengubah semua aspek kehidupan, dan melawan perubahan hanya akan menambah tekanan.

Itu sebabnya, kita harus mencoba berdamai dengan gejolak emosi yang ada sehingga mempermudah langkah kita untuk mengatasi tantangan yang akan terjadi.

Ingin Tidur Lebih Nyenyak? Coba Letakkan 8 Tanaman Ini di Kamar

Katalog Promo Indomaret 31 Juli 2020, Promo Minum Susu Murah, Super Hemat hingga Promo Heboh

Spesial Idul Adha, Promo JSM Alfamart 31 Juli 2020, Diskon Beras, Milk Fair, hingga Aneka Camilan

Terapkan mindfulness

Tidak ada yang tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Kabar baiknya, kita masih bisa melakukan berbagai cara untuk menjaga kesehatan mental kita, salah satunya dengan menerapkan praktik mindfulness.

Mindfulness merupakan saah satu cara merawat diri yang telah dibuktikan banyak orang dan riset ilmiah.

Pasalnya, mindfulness akan membantu kita untuk tetap fokus dan tenang dalam menghadapi situasi apa pun yang terjadi.

"Melakukan mindfulness dan berusaha mengendalikan masa kini adalah hal penting karena kita tidak bisa lagi mengontrol masa depan," katanya.

Itu sebabnya, sangat penting bagi kita untuk tetap fokus pada apa yang terjadi di masa kini.

"Kita perlu melakukan yang terbaik untuk tetap hidup, menikmati kehidupan setiap harinya dan menemukan hal-hal yang membuat bahagia setiap hari,” tambah Albers. 

Tiap Hari Tambah Dua Pasien Covid di Bangli

Gilang Bungkus Fetish Kain Jarik Jadi Trending, Sebenarnya Apa Itu Fetish?

Berbagai tips hadapi gejolak emosi

Selain cara yang telah disebutkan di atas, Albers juga memiliki cara lain untuk mengatasi stres atau gejolak emosi selama menghadapi situasi pandemi.

Berikut berbagai cara hadapi gejolak emosi dan stres selama pandemi:

1. Jalan-jalan

Pergi ke luar rumah atau jalan-jalan adalah salah satu cara untuk menghilangkan stres.

Tak perlu pergi ke tempat yang jauh, hanya mengelilingi kompleks sekitar rumah atau merawat tanaman di halaman rumah sudah membantu kita untuk mengatasi stres.

"Sinar matahari yang kita dapatkan saat berada di luar rumah akan membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi hormon stres," ucap Albers.

Resep Dan Cara Masak Gulai Kambing Tanpa Santan Untuk Menu Idul Adha 2020

KFS Ngaku Bersetubuh dengan Sejumlah Pria Sebelum Buang Orok

2. Kontrol paparan berita

Membatasi asupan berita juga membantu mengurangi kecemasan.

Pasalnya, banyaknya berita buruk yang beredar selama pandemi ini hanya akan membuat energi da mental kita terkuras.

"Sadarilah saat kita sedang menerima atau melacak berita. Jangan menonton atau membaca berita di malam hari sebelum tidur atau pagi hari," ucap dia.

Jika tak ingin ketinggalan kabar mengenai situasi yang sedang terjadi, tunggu ketika kondisi emosional kita dalam kondisi baik.

Selain itu, berhati-hatilah dengan papara berita yang kita dapatkan karena tidak semuanya memiliki nilai yang akurat.

3. Hindari hal-hal yang membuat kita merasa lebih buruk

Pada saat stres, orang terkadang mengalihkannya ke hal-hal yang sebenarnya dapat memperburuk keadaan.

"Beralih ke hal-hal seperti narkoba, alkohol, atau makan berlebihan justru hanya menambah masalah," kata Dr. Albers.

Selain itu, kita juga harus menaga pola tidur kita. Pasalnya, kutang tidur juga bisa membuat kita rentan mengalami stres.

"Tidur berlebihan atau kurang justru membuat gejolak emosi semakin bertambah," ucap Albers.

4. Meminta bantuan

Salah satu hal terpenting dalam menghadapi hal yang tak pasti adalah dengan meminta bantuan profesional.

Jika tubuh sudah merasakan kelelahan ekstrim, Alber menyarankan kita untuk berkonsultasi dengan proesional karena hal itu bisa mejadi tanda awal depresi.

"Jika Anda atau seseorang yang Anda cintai merasa sangat kecewa atau memiliki pemikiran negatif bekepanjangan, jangan ragu untuk meminta bantuan profesional," ucapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Hadapi Gejolak Emosi di Tengah Pandemi "

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved