Sanggar Musik Dewata Creative Launching Album Kompilasi Usung Konsep Tri Hita Karana

Sanggar Musik Dewata Creative Launching Album Kompilasi Usung Konsep Tri Hita Karana, Masa Pandemi Covid-19 Tak Halangi Kreativitas Seniman

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Dewata Creative meluncurkan album pop Bali berjudul "Sesane Alit-Alit Bali Mautama" di Big Garden, Kesiman, Kota Denpasar, Bali, pada Jumat (31/7/2020). 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Masa pandemi Covid-19 tak menyurutkan kreativitas dan semangat para seniman di Bali serta penyanyi anak dan remaja dari Sanggar Musik Dewata Creative.

Buktinya, Dewata Creative mampu meluncurkan album kompilasi lagu pop Bali berjudul "Sesane Alit-Alit Bali Mautama" di Big Garden, Kesiman, Kota Denpasar, Bali, pada Jumat (31/7/2020).

Arranger musik yang menangani album ini, Dewa Sujana menjelaskan, yang menarik, album kompilasi ini menampilkan 10 penyanyi anak dan remaja dengan mengusung konsep Tri Hita Karana dalam lagu-lagunya.

Idul Adha di Tengah Pandemi Covid-19, Jumlah Hewan Kurban DPW LDII Bali Turun 15 Persen

6 Drakor Ini Serupa dengan ‘Vagabond’, Cocok untuk Menemani Waktu Anda di Akhir Pekan

BREAKING NEWS : Cok Ace Sambut Kedatangan Wisatawan di Hari Pertama Pembukaan Bali Untuk Wisnus

"Tri Hita Karana merupakan filosofi kehidupam sehari-hari masyarakat Bali, sehingga album ini tidak hanya sekedar hiburan tapi juga punya nilai edukasi yang tinggi," kata Dewa kepada Tribun Bali di sela acara.

Album tersebut dikemas berupa DVD video klip, diharapkan setelah menyimak dan mendengar lagu dan menonton video klip secara utuh dan gambaran jelas konsep Tri Hita Karana.

Sembilan lagu di album tersebut diciptakan oleh pencipta lagu kenamaan Bali, Dewa Mayura, dan satu lagu berjudul "Makejang Buat Iraga" merupakan buah karya De Alot yang sudah senior di belantika musik Pop Bali.

Selain Dewa Sujana, ada sebuah lagu yang diaransemen oleh arranger lain, yakni Dek Artha yang menggarap lagu "Metulis di Hati".

Sedangkan penggarapan video klip digarap oleh videografer Gede Purnama Jaya.

Dewa menyebut, penyanyi anak dan remaja yang ambil bagian dalam album ini memiliki kemampuan menyanyi di atas rata-rata dengan latar belakang pendidikan vokal yang terarah serta pengalaman lomba di pelbagai kesempatan.

10 penyanyi tersebut adalah Chefi Defi (Sanghyang Dewi Saraswati), Gek Ita (Astungkara), Rani Iswari (Mekajeng Buat Iraga), Bulan Manohara (Bulan Jegeg), Ciesta Anindia (Sesatya Matan Ai), Nadia Paramita (Ibu Setate Di Hati), Ayu Maharani (Alit-Alit Dewata), Gung Yeis (Menek Bajang), Vania Sakanti (Ngulgulin Hati), Mawar Pradnya (Metulis di Hati).

Lanjut Dewa, akan hal Tri Hita Karana, dijelaskannya aspek keharmonisan hubungan manusia dengan Sang Pencipta tergambar jelas dalam lagu "Sanghyang Dewi Saraswati".

"Kisahnya bagaimana kita memuja Tuhan dalam manifestasi Dewi Saraswati dan lagu “Astungkara” yang bercerita tentang keagungan Ida Sang Hang Widhi Wasa sebagai tujuan doa-doa umat manusia," paparnya.

Sedangkan, aspek keharmonisan hubungan manusia dengan alam dapat disimak dalam lagu “Mekejang buat irage” yang bercerita tentang keberadaan alam serta imbauan untuk bersama-sama menjaga alam beserta isinya, dan lagu “Bulan Jegeg” yang mengilustraikan

"Kekuatan alam dan bulan sebagai sumber inspirasi bagi umat manusia untuk kebaikan umat manusia," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved