Idul Adha Tahun 2020

303 Hewan Kurban di Jembrana Layak Konsumsi

Pada perayaan Idul Adha 10 Dzulhidjah 1441 Hijriah, perayaan idul kurban dilaksanakan oleh umat muslim Jembrana

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/I Made Ardhiangga
Foto: Pemeriksaan daging kurban oleh pihak Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, Jumat (31/7/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pada perayaan Idul Adha 10 Dzulhidjah 1441 Hijriah, perayaan idul kurban dilaksanakan oleh umat muslim Jembrana, Bali.

Pada perayaan ini, pihak Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana pun melakukan pemantauan terhadap hewan kurban.

Dari 303 ekor yang dipantau di lima kecamatan, seluruh hewan kurban yang disembelih dinyatakan layak konsumsi.

Kabid Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, I Made Widarsa menyatakan, bahwa seluruh hewan kurban dinyatakan sehat hingga pantauan sore, Jumat (31/7/2020) kemarin.

Seorang PNS Asal Pemecutan Denpasar Tewas Setelah Terpental dari Motornya Dan Membentur Tembok

Dokter Hewan di Bangli Temukan Cacing Pada Hati Sapi, Diduga Akibat Pemberian Pakan

Dokter Gunung Ini Larang Pendaki Bawa Mi Instan Saat Mendaki, Kenapa?

Dari 303 ekor yang dipantau oleh petugas Keswan Kecamatan yang turun ke tempat pemotongan hewan kurban.

Baik di masjid dan pekarangan atau rumah warga, seluruhnya dinyatakan sehat.

Pihaknya melakukan pemeriksaan, untuk memastikan tidak ada penyakit pada hewan baik sapi dan kambing.

"Semua sehat dan layak konsumsi," ucapnya.

Widarsa mengaku, pemeriksaan posmortem atau turun langsung ke masjid tempat pemotongan hewan kurban dilaksanakan adalah bagian dari antemortem atau pemeriksaan sebelum hewan disembelih.

Ketika antemortem dilaksanakan pemeriksaan untuk memastikan penyakit tidak ada.

Seperti pada sapi, yakni penyakit Jembrana dan penyakit bvd.

Sedangkan untuk kambing ialah penyakit penumonia atau pernapasan.

Singkatnya, ada pemeriksaan posmortem.

Ketika daging nantinya tidak cocok atau layak konsumsi maka akan dibuang.

"Ketika ditemukan pasti kami minta untuk dibuang. Dan untungnya tidak ada penyakit yang teridentifikasi," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved