Idul Adha Tahun 2020

Dokter Hewan di Bangli Temukan Cacing Pada Hati Sapi, Diduga Akibat Pemberian Pakan

7 orang dokter hewan di Bangli melakukan pemeriksaan Ante Mortem dan Post Mortem. Dokter hewan temukan cacing pada hati sapi

Istimewa
Foto - Dokter hewan dinas PKP ketika melakukan pemeriksaan post mortem pada organ hewan qurban. dalam pemeriksaan tersebut beberapa hewan qurban berupa sapi, terjangkit cacing hati, Jumat (31/7/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Pasca dilaksanakan sholat ied, rangkaian hari raya Idul Adha dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban, Jumat (31/7/2020).

Sejumlah dokter hewan yang disiapkan Dinas pun turut serta untuk melakukan pemeriksaan post mortem.  

Sesuai data yang dihimpun, total terdapat 8 ekor sapi dan 23 ekor kambing di Masjid Agung Bangli, serta tiga ekor sapi dan 10 ekor kambing di masjid Al Muhajirin Kintamani.

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma mengatakan, pihaknya menerjunkan tujuh orang dokter hewan untuk pemeriksaan Ante Mortem dan Post Mortem.

Media Internasional Buat Profil Buron Djoko Tjandra Layaknya Joker Indonesia

Dokter Gunung Ini Larang Pendaki Bawa Mi Instan Saat Mendaki, Kenapa?

RPH Jembrana Gratiskan Pemotongan Hewan, Terapkan Protokol Kesehatan

Seluruhnya dibagi menjadi dua tim, lima orang di Bangli dan dua orang di Kintamani.

“Pemeriksaan Ante Mortem sudah dilakukan sejak Kamis (30/7/2020) hingga Jumat (31/7/2020) pagi hari. Sesuai hasilnya seluruh hewan qurban tidak ditemui kecacatan sehingga memenuhi syarat untuk di sembelih. Sedangkan pemeriksaan post mortem dilakukan mulai pukul 09.00 Wita,” ujarnya.

Sarma menegaskan, pemeriksaan post mortem tidak menggunakan sample, melainkan menyasar seluruh hewan qurban.

Pada pemeriksaan yang dilakukan hingga pukul 13.00 Wita tersebut, beberapa ekor sapi ditemukan terjangkit penyakit cacing hati (fasciola hepatica).

Pihaknya menjelaskan, penyakit cacing hati ini sejatinya bukan merupakan hal baru.

Kendati demikian, tidak setiap perayaan Idul Qurban selalu ditemukan cacing hati pada organ hati sapi.

Sarma menjelaskan, penyebab penyakit cacing hati diduga akibat pemberian pakan.

Terutama pada sapi-sapi yang diberikan pakan berupa rumput tegalan.

“Jadi bukan diberi pakan rumput gajah, melainkan rumput tegalan. Disana kemungkinan ada kista cacing. Disamping itu pemberian pakan dilakukan saat pagi hari, sehingga rumput masih berembun,” ucapnya.

Penyakit cacing hati ini ditemukan pada tiga ekor sapi di Masjid Agung Bangli dan dua ekor sapi di Masjid Al Muhajirin, Kintamani, Bangli, Bali

Sarma mengatakan, cacing tersebut ditemukan dalam keadaan hidup, dengan panjang rata-rata 2 sentimeter.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved