Tuding Ada Penyalahgunaan Data Pribadi Warga, Donald Trump Larang Aplikasi TikTok di AS
Pejabat keamanan AS mengklaim, TikTok digunakan untuk mengumpulkan data pribadi warga Amerika.
TRIBUN-BALI.COM - Aplikasi TikTok tengah menjadi sorotan Presiden Donald Trump karena dituding mengumpulkan data pribadi warga Amerika Serikat (AS).
Karena itu, Donald Trump pun menyatakan melarang TikTok di negara adidaya tersebut.
Namun, belum ada rincian soal pelarangan media sosial yang lagi digandrungi anak muda itu.
Kepada wartawan, Donald Trump mengatakan, bisa menandatangi perintah eksekutif pada Sabtu (1/8/2020).
• Hotman Paris Kehilangan Miliaran Rupiah karena Investasi Bodong? Ini Faktanya
• Bek Bali United Dias Angga Dikaruniai Anak Kembar Tiga
• Irjen Argo: Serah Terima Djoko Tjandra dari Polisi Malaysia kepada Polri Dilakukan di Dalam Pesawat
Mengutip BBC, pejabat keamanan AS juga menyatakan keprihatinannya atas aplikasi berbagi video milik China ByteDance.
Pejabat keamanan AS mengklaim, TikTok digunakan untuk mengumpulkan data pribadi warga Amerika.
Mengenai tuduhan yang dilayangkan AS ini, TikTok membantahnya.
Pihak TikTok menegaskan tak ada data yang 'dibagi' dengan pemerintah China.
"Sejauh menyangkut TikTok, kami melarang mereka dari Amerika Serikat," kata Trump kepada wartawan di Air Force One.
Namun, belum ada rincian tentang apa yagn dilarang Trump terkait TikTok di AS, atau bagaimana larangan tersebut akan ditegakkan dan tantangan hukum apa yang akan dihadapi.
Lebih jauh, para pejabat dan politisi AS mengaku merasa khawatir dengan data yang dikumpulkan ByteDance melalui TikTok.
CEO TIkTok Kevin Mayer memberikan tanggapannya melalui unggahan yang diakses dari newsroom.tiktok.com.
"Kami tidak berpolitik, kami tidak menerima iklan politik dan tidak memiliki agenda," tulis Kevin.
"Satu-satunya tujuan kami adalah tetap menjadi platform yang dinamis untuk dinikmati semua orang," papar Kevin.
• Tiga Pemain Youth Naik Kelas ke Skuad Utama Bali United, Ini Penegasan Stefano Cuggura Teco
• Menteri Desa: 4 Hal Menjadi Tujuan Pembangunan Desa, Apa Saja?
• Setelah Menunggu 5 Bulan, Dewi Gita Govinda Senang Ada Kejelasan Terkait SKB CPNS
"TikTok menjadi target terbaru, tetapi kami bukan musuh," ungkap Kevin.