Kunker ke Bali, Kementerian PPN/Bappenas Tertarik dengan Inovasi Arak Bali untuk Pasien Covid-19

Pihaknya mengaku akan mengambil pembelajaran selama kunjungan di Bali agar nantinya bisa diterapkan secara nasional.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
ilustrasi arak Bali 

Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI nampaknya tertarik dengan penanganan pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Bali.

Sekretaris Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Sekretaris Utama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, Himawan Hariyoga Djojokusumo pihaknya tertarik dengan inovasi arak Bali yang diklaim bisa menbantu kesembuhan pasien Covid-19.

Saat ini keberadaan obat tersebut masih dalam uji klinis, namun sudah mulai diuji-cobakan kepada beberapa pasien Covid-19.

"Ini hal-hal yang sangat menarik dari kunjungan kami ini. Sayang waktunya terbatas sehingga kami nanti akan menggali lebih dalam lagi," jelasnya saat melakukan kunjungan kerja (kunke) ke Desa Adat Pedungan, Denpasar, Senin (3/8/2020).

Pihaknya mengaku akan mengambil pembelajaran selama kunjungan di Bali agar nantinya bisa diterapkan secara nasional.

Asap TPA Bengkala Ganggu Warga Sejak Satu Bulan, Begini Kata Kepala DLH Buleleng

Lima Pejabat Eselon II di Pemkab Badung Masuki Purna Tugas pada 2020, Bulain Ini Diawali Kadispar

Ops Patuh Lempuyang 2020 Menindak 800 Pengendara, Ini Kata Kasat Lantas Polresta Denpasar

Terutama mengenai arak Bali, pihaknya berjanji akan melakukan koordinasi dengan pihak kementerian yang lain agar proses uji klinis bisa dilaksanakan sampai memperoleh izin edar.

 "Ini memang ada prosesnya, tapi kalau kita bisa percepat itu akan lebih baik karena kegunaannya adalah untuk masyarakat yang lebih luas, mungkin tidak hanya di Bali," tuturnya

Himawan mengatakan, kunjungannya ke Bali salah satunya yakni bertemu dengan tokoh masyarakat adat di Pulau Dewata, termasuk pecalang.

Pertemuan tersebut guna mendapatkan pembelajaran dalam penanganan Covid-19.

Apalagi, Bali dinilai olehnya mempunyai ciri khas tersendiri dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Mulai dari mencegah dan menegakkan protokol kesehatan dari lingkungan banjar masing-masing begitu. Sampai dengan dalam pemulihan ekonomi," jelasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengaku menerapkan usadha Bali kepada orang yang terjangkit Covid-19. Mereka yang mendapatkan treatment ini adalah pasien yang masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG) yang sedang menjalani karantina.

 "Orang-orang yang positif di karantina ini kita lakukan treatment dengan usadha bahannya dari arak Bali," kata Gubernur Bali Wayan Koster saat konferensi pers di rumah jabatannya, Rabu (22/7/2020).

Koster mengaku dirinya menugaskan seorang peneliti untuk membuat ramuan usadha Bali tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved