Kubu Massker Yakin ‘Akar Rumput’ Hanura Tak ke Dana-Artha pada Pilkada Karangasem 2020

Pria yang juga konsultan politik Massker ini mengaku langkah Hanura belum bisa diklaim mendukung ke Dana-Artha.

Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
NET
Ilustrasi Pilkada serentak 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Juru Bicara IGA Mas Sumantri-Made Sukerana (Massker) yang juga Ketua Komisi Saksi Nasional (KSN) DPP NasDem, I Gusti Putu Artha menanggapi santai pihaknya ditinggal Hanura di Pilkada Karangasem.

Pria yang juga konsultan politik Massker ini mengaku langkah Hanura belum bisa diklaim mendukung ke Dana-Artha.

Pasalnya, yang berhak menentukan sah atau tidaknya dukungan terhadap pasangan calon (Paslon) adalah KPU.

"Sampai hari ini semua parpol belum bisa diklaim mendukung ke salah satu calon dalam konteks hukum kecuali saat pencalonan Form B1 KWK dinyatakan sah mendukung paslon," katanya saat dihubungi oleh Tribun Bali, Selasa (4/8/2020).

Bertambah, Pasien Covid-19 yang Meninggal di Karangasem

Berbalik Arah, Hanura Tinggalkan Massker Lalu Dukung Dana-Artha di Pilkada Karangasem

Pasien Positif Covid-19 di Buleleng Bertambah Empat Orang

Bahkan, ia menjelaskan dukungan terhadap duet Massker dilakukan dengan kesepakatan bersama di atas materai.

Ini membuat pihaknya menilai dukungan Hanura tersebut masih sebatas komunikasi politik semata.

"Saat ini yang berlangsung adalah komunikasi politik. Dan komunikasi politik Massker jauh lebih intensif karena berhasil menggalang dukungan politik 7 parpol yang dibuktikan dengan kesepakatan bersama diteken pimpinan parpol di atas meterai," tegasnya.

Ia juga mengaku dukungan Hanura ke Dana-Artha masih sebatas dukungan di level elite semata.

Bahkan, ia mengaku kader-kader dan konstituen Hanura di akar rumput komitmen dalam mendukung duet Massker.

"Soal Hanura, semua masih dalam dinamika pada level dukungan politik elite. Namun dalam konteks dukungan konstituen, dua bulan terakhir seluruh basis Hanura telah ditemui dan dilakukan penggalangan. Saya lebih meyakini dukungan real daripada sekadar dukungan elite. Namun yang paling baik adalah elite dan konstituen selaras," akunya.

Sebelumnya diberitakan, langkah Hanura yang sebelumnya telah bergabung ke Koalisi Karangasem Hebat Jilid II mendukung duet IGA Mas Sumantri-Made Sukerana (Massker) kini berbalik arah.

Partai besutan Oesman Sapta Odang tersebut memutuskan untuk berkoalisi dengan PDIP dan mendukung duet Gede Dana-Wayan Artha Dipa (Dana-Artha) di Pilkada nanti.

Ini terlihat saat duet tersebut melakukan safari politik menemui Sekjen DPP Hanura, Gede Pasek Suardika (GPS) di kantornya di Jakarta, Senin (3/8/2020) malam.

Kedatangan Dana-Artha sendiri ditemani oleh Ketua DPC Hanura Karangasem yang baru, Made Arnawa.

Diam-diam Ero Bantu Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah

Progres Capai 93 Persen, Bupati Banyuwangi Cek Pembangunan Pabrik Kereta

Kerap Terdapat Tumpahan Solar, Penyelidikan di Backup Satreskrim Polres Gianyar

Kepada Tribun Bali, Sekjen DPP Hanura, Gede Pasek Suardika alias GPS mengatakan dalam pertemuan tertutup tersebut mereka melakukan diskusi banyak hal terkait dengan masa depan Karangasem.

"Ya namanya kemari kan melancong ke ruangan saya di DPP. Saya terima, diskusi banyak hal," kata GPS kepada Tribun Bali.

Hasil dari diskusi tersebut, pihaknya dengan tegas memilih mengusung Dana-Artha di Pilkada nanti.

"Dan memang semua kan masih statusnya komunikasi politik. Tetapi pada saat purnama kemarin kita sudah resmi dukung Pak Gede Dana sama Artha Dipa," tegasnya.

Bahkan, pihaknya langsung memberikan rekomendasi tertulis kepada Dana-Artha di Pilkada nanti.

"Sudah ditandantangani, sudah diberikan langsung kepada mereka oleh Tim Pilkada DPP, tanda tangan saya dengan pak ketum," paparnya.

Terkait dengan posisi Hanura yang sebelumnya di kubu Koalisi Karangasem Hebat Jilid II. GPS menjawab secara diplomatis, ia mengaku pada saat itu hanya dalam posisi melakukan komunikasi politik semata.

"Nggak ada, orang dari awal kita sudah bilang, silahkan lakukan komunikasi politik dengan semua kandidat. Yang namanya sikap partai ketika sudah ada rekomendasi," kelitnya.

Saat disinggung mengenai alasan pihaknya mendukung Dana-Artha. Mantan Anggota DPD RI Dapil Bali mengaku bahwa pihaknya ingin sosok yang memiliki kemampuan managerial pemerintahan dan komunikasi yang baik dengan masyarakat.

"Kita menilai urusuannya kebutuhan Karangasem ke depan lah. Kami melihat kebutuhan Karangasem ke depan butuh figur yang punya kemampuan komunikasi managerial pemerintahan dan kedekatan dengan masyarakat yang lebih serius," ujarnya.

Dengan dukungan dari Hanura, gerbong Dana-Artha mendapatkan angin segar untuk bertarung di Pilkada nanti dengan kekuatan di DPRD sebanyak 15 kursi parlemen atau 33,34 persen.

Berdasarkan hasil Pileg 2019, dari total 45 kursi DPRD Karangasem 2019-2024 PDIP menguasai 12 kursi atau kuasai 26,67 suara parlemen.

Lalu, Hanura berkekuatan 3 kursi DPRD Karangasem 6,67 persen suara parlemen.

Dana-Artha sendiri rencananya akan berhadapan dengan duet IGA Mas Sumantri-Made Sukerana yang diusung oleh Koalisi Karangasem Hebat Jilid II yang beranggotakan NasDem, Golkar, Gerindra, Demokrat, Perindo, dan PKS.

Koalisi Karangasem Hebat Jilid II ini berkekuatan 30 kursi atau setara 66,66 persen

Golkar dengan 11 kursi DPRD Karangasem atau kuasai 24,45 suara parlemen.

Kemudian, NasDem dengan 9 kursi legislatif atau kuasai 20,00 persen suara.

Lalu, Gerindra yang memiliki 5 kursi DPRD karangasem 2019-2024 atau kuasai 11,11 persen suara parlemen, Demokrat (2 kursi legislatif/4,44 persen suara parlemen), Perindo (2 kursi legislatif/4,44 persen suara parlemen), dan PKS (1 kursi legislatif/2,22 persen suara parlemen). (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved