Pasar Desa Penarungan Terbakar hingga Kerugian Diperkirakan Rp 100 Juta, Begini Kesaksian Warga

Kebakaran hebat kembali terjadi di Kabupaten Badung, Senin (3/8/2020) malam. Kali ini kebakaran terjadi di pasar Desa Adat Penarungan

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Kondisi terkini, Selasa (4/8/2020) Pasar Desa Adat Penarungan, Mengwi Badung yang sebelumnya terbakar pada Senin (3/8/2020) malam. 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Kebakaran hebat kembali terjadi di Kabupaten Badung, Senin (3/8/2020) malam.

Kali ini kebakaran terjadi di pasar Desa Adat Penarungan yang beralamat di Banjar Dangin Peken, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali.

Menurut informasi yang didapat, kebakaran terjadi sekitar pukul 00.00 wita.

Saat itu api langsung membesar di dalam pasar dan membakar beberapa lapak yang ada di Pasar Desa Adat Penarungan.

Salah satu warga yang beralamat di Banjar Dangin Peken Penarungan, Wayan Kardi (60) mengaku saat kejadian dirinya saat itu ada di rumah.

Namun ia mengaku mencium bau kayu terbakar yang tidak jauh dari rumahnya.

Dilaporkan ke Polisi Oleh IDI Bali Terkait Ujaran Kebecian, Ini Tanggapan Jerink SID

Terkena Rasionalisasi, Hibah Pemkab ke PDAM Gianyar Turun Menjadi Rp 7,4 Miliar

7 Desa dan Kelurahan di Denpasar Nol Kasus Positif Covid-19

"Ketika saya mencium bau kayu terbakar, saya langsung memeriksa dan keluar rumah. Saat keluar saya kaget melihat pasar terbakar," ungkapnya kepada aparat kepolisian.

Pihaknya mengatakan saat itu dirinya sudah melihat api dalam keadaan menyala dan membesar membakar atap pasar.

Dengan kondisi tersebut pihaknya pun langsung menghubungi rekannya I Nyoman Sudarma (42).

"Setelah itu kami langsung melaporkan ke Pemadam Kebakaran dan Jajaran Polsek Mengwi," jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Mengwi Kapolsek Mengwi, Kompol I Gede Eka Saputra SH, SIK mengakui adanya kebakaran tersebut.

Pihaknya mengaku saat api besar langsung ditindaklanjuti oleh pemadam kebakaran.

Tak Lagi Bersama Jessica Iskandar, Richard Kyle Ungkap Status Single: Tutup Pintu, Terus Kunci Dulu

Hotman Paris Mengaku Stres Ratusan Apartemennya Kosong Tak Ada yang Menyewa: Udah Hancur-hancuran

Bupati Artha Ajak Perbekel dan Kelian Dinas Terus Sosialisasi kan Protokol Adaptasi Kebiasaan Baru

"Kejadian kebakaran itu terjadi sekitar pukul 00.00 wita. Api berhasil padam sekitar 1.00 wita," jelasnya.

Pihaknya mengatakan setelah api berhasil padam, pihaknya mengaku langsung melakukan pemasangan garis polisi di TKP untuk menjaga status kuo. selanjutnya dilaksanakan identifikasi penyebab kebakaran.

"Hasil identifikasi bahwa diperkirakan penyebab kebakaran akibat dari korsleting listrik (arus pendek)," jelasnya sembari mengatakan kerugian mencapai Rp 100 Juta.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (Diskarmat) Kabupaten Badung I Wayan Wirya mengatakan saat mendapat informasi kebakaran, pihak pemadam langsung berangkat pada 00.02 wita.

"Kami langsung melakukan pemadaman. Bahkan proses pemadaman bisa kita lakukan selama 50 menit lebih," ungkapnya.

Kendati demikian pihaknya bersyukur kebakaran tidak meluas dan membakar kios yang ada di sebelah pasar desa adat Penarungan.

Adik AWK Datangi Golkar Bali, Gelar Pertemuan Tertutup Bahas Pilkada Denpasar

Denpasar Rekrut 70 Guru Kontrak SD, Pembukaan Pendaftaran Hanya 2 Hari, Tes Dilakukan Via Zoom

Bupati Giri Prasta Hadiri Karya Ngetus Prerai di Pura Puseh Desa Adat Pelaga

"Yang terbakar hanya pasar dan juga beberapa lapak pedagang," jelasnya.

Dalam menanggulangi kebakaran tersebut, pihaknya pun sampai menurunkan 10 unit mobil pemadam kebakaran (BW). Hal itu dilakukan karena api lumayan besar dan untuk mempercepat penanganan pemadaman.

"Luas kebakaran 20 x 8 meter, namun penyebab kebakaran masih dilakukan penyelidikan," tungkasnya.

Namun saat pemantauan di lokasi, usai kebakaran pada Selasa (4/8/2020), kondisi pasar masih berdiri tegak, hanya setengah atap yang kondisinya jebol.

Kondisinya pun berantakan dan beberapa lapak pedagang hangus setelah dilalap si jago merah.

Menurut masyarakat setempat di pasar tersebut ada sebanyak kurang lebih 68 dagang.

Pasar itu biasanya buka jam 4 pagi.

Kirim Uang Rp 2 M Hasil Kerja di AS Berujung Kecewa, Suami di Jombang Bunuh Istri karena Selingkuh

"Berbagai macam kebutuhan pokok dibual di pasar ini. Dari beras bumbu dapur hingga perlengkapan sarana prasaran upacara," ujar warga yang saat itu melihat puing-puing pasar.

Pihaknya mengatakan banyak dagangan pedagang yang terbakar, pada lapak tersebut. Biasanya pedagang menaruh barang dagangannya di dalam meja dan ditutup dengan terpal.

"Semua barang dagangannya di sini ditaruh. Pasar ini biasanya banyak transaksi pada pagi hari," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved